BLORA, Beritajateng.id – Kabupaten Blora kini akan mendapatkan pasokan air dari Bendungan Randugunting yang berada di Desa Kalinanas, Kecamatan Japah, Blora. Selain Blora, bendungan itu rencananya juga mensuplai air ke daerah terdekat.
Kepala Bapperida Blora Mahbub Junaidi, menjelaskan saat ini Bendungan Randugunting mensuplai dua kabupaten sekitar, yaitu Kabupaten Pati dan Rembang, sehingga pengelolaan distribusi air berada dibawah PDAM Provinsi.
“Bendungan Randugunting untuk beberapa kabupaten, maka yang mengelola provinsi, Mas. PDAM Blora nantinya akan membeli dari PDAM provinsi,” jelas Mahbub, Sabtu, 31 Mei 2025.
Mahbub mengungkap, pembangunan jaringan air bersih akan dilakukan oleh PDAM Provinsi Jawa Tengah, meski saat ini rencana itu belum dijadwalkan.
“Untuk pelaksanaan pembangunan kalau nggak salah tahun 2027,” tambahnya.
Nantinya, sambung Mahbub, Kabupaten Blora mengajukan 100 liter per detik. Sementara Kabupaten Pati dan Rembang 50 liter per detik.
“Untuk air bersihnya yang sampai Ngawen (Kecamatan Japah, Ngawen dan Tunjungan),” sambungnya.
Sementara itu, Humas PDAM Tirta Amerta Blora, Nanang Fahru, mengungkap bahwa aliran air 100 liter per detik dapat didistribusikan ke 8.000 KK yang dilintasi.
“Sekitar 8.000 KK yang mendapatkan manfaat, dari aliran 100 liter per detik,” ujar Nanang.
Ia mengatakan, lokasi Bendungan Randugunting yang berada lebih tinggi akan memudahkan penyaluran air di beberapa kecamatan. Bahkan ia menilai aliran air dari bendungan itu dapat mengalir ke enam kecamatan.
“Kalau dari gravitasi, karena ketinggian Randugunting dengan beberapa wilayah yang lain relatif lebih tinggi. Itu sudah cukup untuk air sampai Kecamatan Ngawen, Kunduran, Japah, Banjarejo, Tunjungan hingga Blora kota,” terang Nanang.
“Jika memang butuh tekanan lebih besar berarti membutuhkan pompa pendorong saja,” imbuh Nanang.
Sebagai informasi tambahan, pembangunan Bendungan Randugunting menelan anggaran Rp 880 miliar. Pembangunan ini dimulai pada 2018 dan diresmikan pada awal tahun 2022.
Selanjutnya, pada laman resmi Presiden Republik Indonesia menyebutkan, bendungan tersebut memiliki kapasitas tampung air sebesar 14,4 juta meter kubik, dan bisa mengairi kurang lebih 650 hektar sawah di Blora, Pati, dan Rembang.
Bendungan Randugunting yang memiliki luas genangan 187,19 hektar tersebut juga memiliki sejumlah fungsi lain seperti penyediaan air baku sebanyak 200 liter per detik dan reduksi banjir sebanyak 81,42 meter kubik per detik.
Jurnalis: Eko Wicaksono
Editor: Utia Lil