SALATIGA, Beritajateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga mengungkap partisipasi masyarakat dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG) masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah kekhawatiran warga terhadap hasil pemeriksaan yang mungkin menunjukkan adanya penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga, Prasit Al Hakim menyebutkan bahwa hingga akhir Juli 2025, capaian angka Cek Kesehatan Gratis baru mencapai 13,97 persen dari target 80 persen yang dicanangkan hingga akhir tahun 2025.
“Sebagian masyarakat masih takut kalau hasil cek kesehatan menunjukkan ada penyakit. Padahal justru lebih baik diketahui sejak dini agar bisa segera ditangani,” ujarnya saat dihubungi Lingkar, Kamis, 31 Juli 2025.
Menurutnya, selain rasa takut, sebagian masyarakat juga merasa tidak perlu memeriksakan kesehatan karena merasa sehat. Padahal, banyak penyakit tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.
“Ini tantangan besar bagi kami. Edukasi ke masyarakat akan terus kami gencarkan, bahwa tujuan cek kesehatan bukan untuk menakut-nakuti, tapi justru untuk menyelamatkan,” tegasnya.
Selain itu, ia menilai bahwa kurang optimalnya peran pemangku kepentingan dalam menggerakkan masyarakat turut memperlambat capaian.
“Kami akan mendorong sinergi dengan OPD, kader, dan komunitas agar masyarakat tidak ragu lagi untuk memeriksakan diri,” tambah Prasit.
Sebagai langkah strategis, kata dia, Dinkes Salatiga akan memperluas layanan jemput bola dengan menyasar sekolah, kampus, tempat kerja, hingga event masyarakat. Ia berharap dengan pendekatan yang lebih dekat dan nyaman, warga bisa lebih percaya diri untuk menjalani cek kesehatan.
“Kesehatan itu hak semua orang. Tapi menjaga dan memeriksakan diri adalah tanggung jawab masing-masing,” pungkasnya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil