WONOGIRI, Beritajateng.id – Di balik riuhnya kehidupan warga Pokoh Kidul, ada kisah tentang sebuah semangat baru yang lahir dari rasa kepedulian terhadap lingkungan. KSM Rukun Sejati, kelompok swadaya masyarakat yang berfokus pada pengelolaan sampah organik, resmi berdiri pada bulan Mei 2025, menyusul penutupan Tempat Pengelolaan Sampah 3R (TPS3R) yang sebelumnya menjadi solusi bagi warga setempat.
Seiring berkembangnya waktu, masalah sampah di Pokoh Kidul menjadi semakin pelik. Dengan tutupnya TPS3R, warga pun kehilangan tempat untuk mengelola sampah mereka, terutama sampah organik yang selama ini menjadi sebagian besar sampah rumah tangga. Namun, justru dari permasalahan tersebut lahir ide cemerlang untuk membentuk KSM Rukun Sejati—sebuah gerakan swadaya yang menggandeng warga untuk turut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah anorganik secara mandiri.
Dayat, ketua KSM Rukun Sejati, memandang bahwa penutupan TPS3R bukanlah akhir dari pengelolaan sampah di Pokoh Kidul, melainkan awal dari suatu langkah baru.
“Kami tidak ingin membiarkan sampah-sampah itu terabaikan. Maka dari itu, kami bersama-sama mendirikan KSM ini dengan harapan bisa mengelola sampah anorganik menjadi lebih bermanfaat bagi warga dan lingkungan sekitar,” ujar Dayat saat ditemui di titik kumpul KSM yang sederhana.
Meskipun baru berjalan beberapa bulan, KSM Rukun Sejati telah menunjukkan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Pokoh Kidul. Ke depan, Dayat berharap KSM ini bisa berkembang lebih besar lagi, dengan melibatkan lebih banyak warga dan juga membuka peluang kerja bagi generasi muda.
“Harapan kami, ke depan KSM ini bisa menjadi model bagi daerah lain dalam pengelolaan sampah anorganik. Kami ingin terus mengedukasi masyarakat, serta bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga lain untuk membangun lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan,” ucap Dayat.
Sri, seorang ibu rumah tangga di Pokoh Kidul, merasa sangat terbantu dengan adanya KSM Rukun Sejati.
“Sebelum ada KSM ini, sampah di rumah sering kali menumpuk dan saya tidak tahu harus kemana membuangnya. Kini, bisa di kelola oleh KSM Rukun Sejati” ungkapnya.
KSM Rukun Sejati adalah contoh nyata bagaimana gerakan swadaya masyarakat, meski sederhana, bisa membawa perubahan besar bagi lingkungan dan perekonomian lokal. Dari sampah yang dulu dianggap masalah, kini bisa menjadi solusi yang menguntungkan bagi semua pihak. Semoga langkah ini terus menginspirasi masyarakat di berbagai daerah untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih baik.