PATI, Beritajateng.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati mengungkap sebanyak 4 penderita Demam Berdarah Dengue meninggal dunia. Kasus tersebut didominasi oleh anak-anak.
“Ini tercatat ada 566 orang kasus itu dari Januari sampai November ini itu tercatat 566 orang kasus dengan kematian 4 orang yang terdiagnosa DBD maupun DSS atau Dengue Shock Syndrome, dan yang meninggal usia 7 sampai 13 tahun,” ungkap Aviani Tritanti Venusia, Kepala Dinkes Pati.
Aviani mengatakan bahwa penyerangan DBD hingga menyebabkan kematian terhadap balita dan anak-anak disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang lemah. Berbeda dengan remaja hingga orang dewasa yang memiliki kekebalan tubuh lebih baik.
“Kalau yang terkena itu rata-rata memang di usia anak-anak. Yang banyak di usia anak-anak pastinya, dan ini yang meninggal pun masih anak-anak dari usia 7 tahun, 2 orang, 8 tahun 1 orang dan 13 tahun 1 orang,” jelasnya.
Kasus ini dinilai lebih tinggi daripada tahun sebelumnya. Aviani menyoroti lingkungan rumah yang kotor hingga rendahnya kemauan masyarakat untuk membersihkan selokan. Menurutnya hal tersebut menjadi faktor utama dari tingginya kasus DBD di Kabupaten Pati. Sebab, perkembangbiakan nyamuk bisa sangat pesat pada kondisi tersebut dan berpotensi menyerang anak-anak yang mengakibatkan DBD.
Atas tingginya kasus tersebut, Aviani meminta agar masyarakat senantiasa waspada terhadap penyakit DBD, apalagi saat ini memasuki musim hujan. Selain itu, pihaknya menghimbau agar para warga selalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) minimal satu kali selama seminggu.
“PSN paling minimal satu kali selama seminggu. Ini penting untuk meminimalisir perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD,” tutup Aviani. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Beritajateng.id)