REMBANG, Beritajateng.id – Desa Labuhan Kidul dengan Desa Bendo, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, akhirnya bisa terhubung berkat pembangunan jembatan di tengah perbukitan antara dua desa tersebut melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Munajat, seorang warga Desa Labuhan Kidul, mengatakan bahwa sebelumnya kendaraan sepeda motor kesulitan melintas di jalur tersebut. Namun, setelah adanya jembatan penghubung, kendaraan sepeda motor bahkan mobil sekalipun sekarang sudah bisa masuk.
“Masyarakat ikut bantu tenaga kerja. Jalan sini awalnya ya sulit, tidak bisa lewat, sekarang sudah bisa, mudah,” ucapnya di Rembang, baru-baru ini.
Senada, Wasmi (70) yang juga merupakan warga Labuhan Kidul mengaku tidak menyangka rumahnya telah dibangun dan dikunjungi Jendral. Menurut keterangan tetangganya, rumah Wasmi dulunya memprihatinkan bahkan saat hujan, air masuk hingga membanjiri rumah Wasmi.
Ketua Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) TMMD, Brigjen TNI Dany Budiyanto, yang meninjau langsung pada Rabu, 14 Agustus 2024, menjelaskan bahwa TMMD memilih lokasi terpencil dan tertinggal untuk mempercepat pemerataan pembangunan.
“Pembangunan jalan dan jembatan antara Desa Labuhan Kidul dengan Bendo tujuannya memudahkan aktivitas masyarakat. Biar membantu anak-anak sekolah, warga angkut hasil kebun juga lebih mudah,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Rembang, Agus Salim, saat membacakan sambutan Bupati Rembang Abdul Hafidz menyambut baik pelaksanaan TMMD.
“Kebersamaan dalam TMMD merupakan sinergitas yang positif dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa. Termasuk Pemerintah Daerah mempercepat pembangunan di daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Dengan adanya sasaran fisik dan non-fisik dari program TMMD, kata dia, dapat memelihara semangat gotong royong sebagai warisan budaya bangsa yang sudah terbina dengan baik selama ini.
Selain membangun jembatan dan jalan, program TMMD juga mewujudkan impian warga untuk mendapatkan suplai air bersih di depan Balai Desa Labuhan Kidul.
Begitu diresmikan, anak-anak langsung mandi. Mereka merasa senang melihat gerojokan air dari sumur bor.
Komandan Kodim Rembang, Letkol Inf Yudhi Yahya, menyebut total ada tiga sumur bor yang telah dibuat.
“Jembatan panjang 10 meter x lebar 3,5 meter, kemudian tebing jembatan, tebing jalan, jalan makadam lebih dari 600 meter, rabat beton hampir 300 meter,” sebutnya. (Lingkar Network | Vicky Rio – Beritajateng.id)