BLORA, Beritajateng.id – Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora menargetkan panen 284.928 ton Gabah Kering Panen (GKP) pada Masa Tanam 1 (MT1) di seluruh lahan pertanian di Kabupaten Blora. Hal itu diungkap oleh Kepala DP4 Blora Ngaliman, Senin, 3 Februari 2025.
Ngaliman mengatakan bahwa pada bulan Januari lalu luas lahan yang dipanen di Kabupaten Blora mencapai 2.728 hektare. Luasan panen itu didominasi empat kecamatan yang dilalui Sungai Bengawan Solo. Diantaranya yakni Kecamatan Kradenan, Randublatung, Kedungtuban dan Cepu.
“Pada bulan Januari, ada 16.368 ton GKP. Setiap satu hektar lahan memiliki potensi panen sebanyak enam ton GKP,” ujar Ngaliman.
Sedangkan pada Februari ini, Ngaliman memperkirakan panen akan mengalami lonjakan hingga 100 ribu ton. Pada bulan ini, ia mengungkap dominasi panen berada di Kecamatan Todanan dengan luas lahan 5.448 hektar lahan.
“Bulan Februari mayoritas kecamatan sudah melakukan panen, sehingga diperkirakan mencapai 102.852 ton GPK. Sementara total luasan lahan panen gabah pada bulan Februari mencapai 17.142 hektar,” kata dia.
Selain itu, Ngaliman menuturkan bahwa puncak panen MT1 akan terjadi pada Maret 2025. Pada bulan tersebut terdapat sekitar 27.578 hektar lahan yang melakukan panen.
“Pada bulan Maret, ditargetkan 165.468 ton GPK,” tambah dia.
Untuk saat ini, kata Ngaliman, lahan pertanian terluas di Kabupaten Blora berada di Kecamatan Todanan dan Kunduran. Kedua kecamatan tersebut memiliki luas lahan pertanian yang mencapai sekitar 6.000 hektar.
“Kecamatan Todanan 6.217 hektare dan Kecamatan Kunduran 6,728 hektare,” kata Ngaliman.
Sedangkan, Kecamatan Bogorejo menjadi kecamatan dengan luas lahan pertanian paling sedikit di wilayah Kabupaten Blora yakni 283 hektar.
“Kecamatan Bogorejo dengan luasan itu memiliki potensi sekitar 1.698 ton,” kata Ngaliman. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)