Bupati Pekalongan Tegaskan Tenaga Medis Judes Bakal Disanksi

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat meninjau fasilitas rawat inap kelas III RSUD Kraton, Rabu (18/6). (Fahri Akbar/Beritajateng.id)

PEKALONGAN, Beritajateng.id – Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq menegaskan akan memberi sanksi kepada tenaga medis yang tidak bersikap profesional saat melayani masyarakat yang sakit. 

“Kalau ada petugas yang judes atau memperlakukan masyarakat dengan tidak baik, saya tidak ragu untuk memindahkan atau memberikan sanksi,” tegasnya saat menyidak RSUD Kraton, Rabu, 18 Juni 2025.

Sebaliknya, ia akan memberikan penghargaan kepada tenaga medis jika bekerja dengan baik.

“Tapi kalau ada yang baik, akan langsung saya beri reward,” ujarnya.  

Dalam kesempatan itu, Fadia memastikan program layanan kesehatan gratis berbasis KTP bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan berjalan optimal dan tanpa kendala.

“Saya memastikan bahwa program kesehatan gratis cukup dengan KTP benar-benar terlaksana dengan baik. Saya tidak ingin, setelah kita mengalokasikan anggaran yang besar untuk masyarakat Kabupaten Pekalongan, ternyata masyarakatnya tidak menikmati,” kata Fadia.

Ia juga menekankan agar tidak ada pungutan apapun dalam layanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan harus bersih, profesional, dan benar-benar gratis. 

Menurutnya, manajemen RSUD Kraton sudah baik karena seluruh ruang rawat, termasuk kelas III, kini telah dilengkapi dengan pendingin ruangan AC.

“Saya tidak ingin hanya karena ruang kelas III, pasien hanya diberi kipas angin. Yang menunggu bisa ikut sakit, pasien bisa makin parah. Jadi semua harus pakai AC. Semua harus mendapatkan yang terbaik,” tandasnya.

Selain itu, ia mengingatkan agar manajemen RSUD tidak mempersulit akses layanan kesehatan serta memperlakukan pasien dengan empati dan niat ibadah.

“Permudahlah urusan masyarakat, karena ini bagian dari cara kita mencari pahala,” ujarnya.

Untuk menghindari kesulitan rujukan pasien, Fadia meminta koordinasi intensif antara puskesmas dan rumah sakit dimasifkan. Pasien dalam kondisi kritis harus langsung mendapat layanan, bukan dipersulit dengan prosedur rujukan yang rumit.

Mendukung koordinasi tersebut, RSUD Kraton telah membentuk tim khusus yang bertugas menyampaikan laporan harian soal ketersediaan kamar ke seluruh puskesmas di Kabupaten Pekalongan. 

“Tim ini melaporkan sehari tiga kali kepada puskesmas se-Kabupaten Pekalongan mengenai ketersediaan kamar, mana yang kosong, mana yang penuh,” jelasnya.

Jurnalis: *Fahri Akbar
Editor: Utia Lil

Exit mobile version