PATI, Beritajateng.id – Seorang Penyuluh Agama Islam Non Aparatur Sipil Negara (Non ASN) di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pati, Mushofa, dilantik menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Makkah, Arab Saudi pada Senin, 26 Mei 2025 waktu setempat.
Pelantikannya menjadi tenaga PPPK di Tanah Suci menjadi moment terlangka dalam hidupnya. Pasalnya, ia dilantik secara daring oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar saat menjalankan tugasnya sebagai petugas haji Indonesia di Hotel 1012 Sektor 10 Misfalah.
Sebelum dilantik menjadi tenaga PPK, Mushofa sudah mengabdi sebagai penyuluh agama islam di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pati selama 17 tahun. Meskipun selama mengabdi ia hanya digaji Rp 100 ribu per bulan, ia tetap bertahan lantaran merasa pekerjaannya adalah ibadah.
“Gaji berapa pun tidak pernah saya pikirkan dan tidak menjadi beban hidup saya. Saya santai saja, karena menurut saya, penyuluh agama adalah pengabdian kepada agama dan masyarakat,” ujarnya ketika dikonfirmasi pada Jumat, 30 Mei 2025.
Untuk menyandang status PPPK, sebelumya Mushofa harus menyisihkan banyak kandidat lainnya hingga sempat membuatnya merasa pesimis. Namun, dengan ketulusan dan keikhlasan Mushofa nekat mendaftar, mengikuti tes dan dinyatakan lolos sebagai penyuluh agama islam berstatus PPPK.
Meski sudah resmi menjadi ASN PPPK, Mushofa tak ingin larut dalam kebanggaan. Ia justru memandang status PPPK sebagai tanggung jawab besar.
“Dilantik jadi PPPK itu bukan akhir. Negara sudah memikirkan kesejahteraan kita, sekarang giliran kita bekerja untuk masyarakat dan agama. Ini cambuk bagi saya untuk bekerja lebih baik,” ungkap dia.
Ia berharap, moment langka pelantikannya sebagai PPPK di Mekkah menjadi titik awal untuk meningkatkan kinerjanya dalam menjadi penyuluh agama.
“Sesuci Kota Makkah, saya ingin menjadi abdi negara yang amanah. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan,” ucap dia.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pati, Akhmad Syaikhu pada Jumat, 30 Mei 2025 berpesan kepada Mushofa agar pelantikannya menjadi PPPK di Mekkah dapat menambah semangat dalam mengabdi sebagai penyuluh agama.
“Semoga berkah. Bisa menjadi lebih baik semuanya, dari pribadi bisa melaksanakan tugas dengan baik dan bisa menambah barisan di Kantor Kemenag,” imbuhnya.
Jurnalis: Setyo Nugroho
Editor: Sekar S