Daging Ternak Terjangkit PMK Disebut Aman Dikonsumsi, Ini Penjelasan Dinpertan Demak

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertan) Kabupaten Demak, Sri Padyastuti. (M. Burhanudin Aslam/Beritajateng.id)

DEMAK, Beritajateng.id – Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertan) Kabupaten Demak, Sri Padyastuti menyebut bahwa daging ternak yang terkena virus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) masih aman di konsumsi oleh manusia. 

“PMK itu bukan penyakit zoonosis. Jadi daging dari ternak yang terkena PMK itu masih bisa dikonsumsi, hanya cara penanganannya. Kalau memang ternak itu dipotong di RPH (rumah potong hewan) itu kan dihilangkan bagian-bagian daging yang terkena PMK seperti tracak mulut, jeroan-jeroan itu hanya direbus (dilakukan perebusan) untuk mencegah penyebaran penyakit itu,” katanya, baru baru ini. 

Kendati demikian, sebagai langkah untuk mengantisipasi adanya penyebaran virus PMK di Kabupaten Demak, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada para peternak. 

Selain itu, ia mengaku rutin melakukan pengawasan terhadap daging yang ada di pasaran. 

“Kalau di pasar yang kita produksi di RPH di Kabupaten Demak kita lakukan pengawasan setiap hari, dari luar secara berkala kita adakan monitoring di pasar-pasar,” ujarnya. 

Mengenai kebutuhan daging sapi untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Demak, Sri mengungkap bahwa daging sapi tersebut di impor dari luar kota. 

“Kalau untuk kebutuhan MBG itu kan arahannya mengambil makanan lokal setempat. Kalau di kita protein hewani daging sapi kita supply dari luar, kita tidak memenuhi sendiri. Di Demak kan memang RPH kita memotong kerbau, memotong sapi hanya sesuai permintaan untuk bakso. Dan untuk daging sapi beredar di pasaran di supply dari Kabupaten Boyolali,” ungkapnya. 

Dia menjelaskan, produk yang tersedia di Kabupaten Demak dan memiliki produksi melimpah serta mengandung protein adalah ikan dan unggas seperti ayam. 

“Kalau sumber daya lokal atau protein yang tersedia disini kan ada ikan, daging ayam itu melimpah. Kita punya total produksi unggas itu 48 ribu ton per tahun di kita. Untuk unggas kita malah mensupply keluar, kebutuhan kita lebih sedikit dari pada produksi. Jadi protein yang murah dan tersedia daging ayam di Demak,” jelasnya. (Lingkar Network | M. Burhanudin Aslam – Beritajateng.id)

Exit mobile version