PATI, Beritajateng.id – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad, masyarakat Kecamatan Sukolilo, Pati akan menggelar tradisi tahunan yang dikenal dengan sebutan Meron. Gelaran ini merupakan ungkapan syukur kepada sang pencipta sekaligus menjaga tradisi tetap lestari.
Tradisi tersebut akan digelar dalam beberapa rangkaian acara pada 14-17 September 2024. Rangkaian acara dimulai dengan khataman Qur’an bi al-Ghaib, sunat massal, manaqib dan istighosah al-Khidmah, buka luwur, pengajian dan sholawat, Meron Culture Carnival, Kirab Pendowo Limo, Ulan-ulan Carnival, Gebyar Sultan Agung, hingga upacara adat Meron yang menjadi puncak keseluruhan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Warsiti turut serta dalam mengajak masyarakat di Kecamatan Sukolilo dari beragam usia untuk melestarikan budaya Meron sebagai warisan leluhur.
“Mari kita menjaga dan menjunjung tinggi kelestarian tradisi Meron Sukolilo, karena dengan dihelatnya tradisi dapat semakin menimbulkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap daerah. Sehingga semangat kedaerahan dapat tertular kepada masyarakat luar agar menyukai tradisi ini,” ujarnya pada Kamis, 12 September 2024.
Warsiti menambahkan bahwa tradisi tersebut dapat menyumbang pasokan wisatawan dan perputaran ekonomi. Sehingga, selain masyarakat sekitar, keunikan tradisi tersebut dapat mendatangkan banyak keberkahan baik masyarakat Sukolilo maupun se-Kabupaten Pati.
“Dengan adanya gelaran tradisi Meron, akan menambah perekonomian di Kecamatan Sukolilo pada khususnya dan Kabupaten Pati pada umumnya. Sehingga marilah seluruh masyarakat Kabupaten Pati untuk dapat menyemarakkan gelaran Meron,” tambahnya.
Ketua Panitia Meron Sukolilo, Shoban Rohman menuturkan bahwa dari tahun ke tahun, penonton tradisi Meron Sukolilo semakin banyak. Pihaknya memprediksi ada sekitar 50.000 orang yang hadir dan menyaksikan upacara adat tradisi Meron.
“Wah cukup banyak ya, pengunjung nantinya sekitar 45.000 hingga 50.000 orang yang berasal dari Kabupaten Grobogan, Kudus, Blora dan Pati,” ujar Shoban Rohman pada Sabtu, 14 September 2024.
Shoban menambahkan bahwa Meron akan dimeriahkan dengan 13 Gunungan yang yang telah didoakan. Gunungan tersebut berisi once yang menjuntai dan berasal dari beras ketan yang dirangkai memanjang. Once tersebut berwarna putih dan merah. Masyarakat sekitar mempercayai adanya keberkahan yang terkandung dalam elemen gunungan.
“Terdapat 13 Gunungan dari masing-masing perangkat desa setinggi 20 hingga 30 sentimeter dan nantinya akan ditaruh di beberapa titik sepanjang jalan raya Sukolilo untuk didoakan dan di bagikan kepada masyarakat,” tambahnya. (Lingkar Network | Mutia Parasti Widawati – Beritajateng.id)