PATI, Beritajateng.id – Beberapa warung di pinggir jalan yang terindikasi bisnis prostitusi mendapat sorotan dari anggota DPRD Pati, Warsiti. Dirinya menilai, keberadaan warung yang menjajaki bisnis ilegal tersebut muncul akibat ditutupnya lokalisasi Lorong Indah alias LI.
Anggota dari Komisi A ini sebenarnya tidak mempersoalkan keberadaan warung kopi, asalkan tidak dibarengi dengan prostitusi. Karena hal itu dianggap oleh masyarakat sebagai hal yang sangat meresahkan. Misalnya, warung kopi yang berada di sepanjang jalur Pantura Pati yakni Batangan-Margorejo terindikasi bisnis prostitusi.
“Lorong Indah dibubarkan, dan mereka (terindikasi) beralih ke warung-warung kopi pinggir jalan. Dan ini justru malah sangat meresahkan kita (masyarakat) dan semua warga terdampak,” ujar Warsiti.
Baca Juga
DPRD Pati Warsiti Berharap Pemilu 2024 Berjalan Sesuai Harapan
Politikus dari fraksi Hanura ini pun berharap, warga ikut berperan aktif dalam memberantas dan menangani permasalahan prostitusi di Pati. Meskipun tidak bisa teratasi sepenuhnya, Warsiti ingin dengan adanya peran aktif dari warga dalam memberantas prostitusi bisa mengurangi keberadaan industri ilegal ini.
“Jadi, kami sangat berharap peranan proaktif dari semua pihak (masyarakat Pati khususnya) agar bisa meminimalisir situasi ini,” tambahnya.
Seperti diketahui bahwa dengan kemajuan teknologi dan komunikasi membuat aktivitas atau kegiatan transaksi bisnis esek-esek ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, tanpa harus satu tempat, seperti di Lorong Indah. (Lingkar Media Network | Beritajateng.id)