Haul Mbah Srimpet dan Mbah Sambu, Mengenang Tokoh Penyebar Islam di Lasem

Tahlil dan Khotmil Qur'an di Komplek Makam Mbah Srimpet, 10 Juni 2025. (Muhammad Faalih/Beritajateng.id)

REMBANG, Beritajateng.id – Haul Mbah Srimpet dan Mbah Sambu diadakan selama tiga hari, mulai dari tanggal 14 hingga 16 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari Minggu-Selasa, 8-10 Juni 2025. Puncak acara yakni Tahlil di Makam Mbah Sambu yang berlangsung di kompleks Masjid Jami’ Lasem.

Sebagaimana diketahui, Lasem merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Rembang yang memiliki sejarah berkaitan dengan penyebaran Islam di Jawa.

Menurut Koordinator Publikasi acara sekaligus Takmir Masjid Jami Lasem, Abdulloh Hamid, haul Adipati R Tejokusumo (Mbah Srimpet) dan Sayyid Adurrohman (Eyang Sambu) memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Lasem. 

“Tradisi haul memang kekhasan Islam di Nusantara, tapi makam Mbah Sambu dan Mbah Srimpet hanya ada di Lasem,” ujarnya, Selasa, 10 Juni 2025.

Dengan adanya haul ini, kata dia, masyarakat Lasem dapat mengenal lebih jauh tentang sejarah dan peran Mbah Sambu dan Mbah Srimpet dalam penyebaran agama Islam di daerah tersebut.

Ia menjelaskan Mbah Sambu memiliki peran yang sangat besar dalam penyebaran Islam di Lasem pada masa transisi dari Majapahit ke Islam. Selain itu, Mbah Sambu dikenal sebagai seorang ulama yang menyebarkan Islam dengan cara damai dan ketokohan. Meskipun dirinya seorang pangeran, Mbah Sambu lebih memilih untuk mengabdikan diri untuk mensyiarkan agama Islam.

Haul ini juga menjadi momentum untuk mengingat kembali keteladanan Mbah Sambu dan Mbah Srimpet, serta nilai-nilai Islam yang murni dan damai. 

“Dengan adanya haul ini, syiar menjadi hidup, minimal selama 3 hari, sekolah-sekolah ikut karnaval, kemudian bertanya-tanya siapa itu Mbah Sambu, siapa itu Mbah Srimpet,” kata Abdulloh.

Partisipasi masyarakat dalam acara haul ini sangat luar biasa. Terlihat dari banyaknya makanan yang disiapkan untuk ribuan orang. Terutama warga-warga kampung banyak yang antusias untuk menjadi donatur dalam acara ini. 

“Makan-makanan untuk ribuan orang itu dari warga-warga kampung. Banyak yang nagih-nagih tuh, Pak kampung saya kok tidak ditagih,” ungkap Abdulloh.

Sebagai informasi, rangkaian acara haul ini meliputi Penggantian kain luwur makam Mbah Sambu dan Mbah Srimpet, Karnaval dan khitan masal, khatmil Quran, serta puncak acara yakni Tahlil di Makam Mbah Sambu yang berada di kompleks Masjid Jami’ Lasem tepat di kanan jalan raya Pantura arah Rembang – Tuban. 

Jurnalis: Muhammad Faalih
Editor: Sekar S

Exit mobile version