Jadi Ancaman Serius Peternak Kudus, PMK Jangkit 48 Hewan Ternak

Seorang petugas melakukan pemeriksaan PMK terhadap kerbau di Pasar Hewan Kudus. (Mohammad Fahtur Rohman/Beritajateng.id)

KUDUS, Beritajateng.id – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) menjadi ancaman serius bagi peternakan di Kabupaten Kudus. Hal itu dikatakan Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus karena sebanyak 48 ekor hewan ternak yang terdiri dari 21 kerbau dan 27 sapi kini terjangkit PMK. 

Kabid Peternakan Dispertan Kudus, Arin Nikmah, mengungkapkan bahwa total populasi hewan ternak yang berada di kandang saat ini mencapai 101 ekor. Dari jumlah tersebut, terdapat empat sapi yang mati akibat PMK, lima sapi dipotong paksa, dan satu ekor dilaporkan sembuh.

Selain itu, ia mengungkap bahwa infeksi PMK paling banyak berada di wilayah Kecamatan Kaliwungu dengan total 16 kerbau.

“Untuk data per hari ini, kasus PMK paling banyak terjadi di Kaliwungu. Saat ini, fokus utama kami adalah penyisiran kasus, pengobatan, pengawasan lalu lintas pasar, dan edukasi kepada para peternak,” ujar Arin, Minggu, 12 Januari 2025.

Mengenai pengadaan vaksin, Arin mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu pemerintah pusat yang diperkirakan paling cepat akhir Januari dan dioptimalkan pada Februari. Saat ini, ia sedang menginventarisasi ternak yang akan menjadi sasaran vaksinasi dan melakukan upaya pencegahan.

“Vaksinasi akan segera dilakukan begitu pengadaan dari pusat selesai. Untuk saat ini, kami prioritaskan langkah-langkah pencegahan melalui pengawasan dan edukasi ke peternak,” tambahnya. 

Arin menegaskan, edukasi menjadi bagian penting dalam mengendalikan penyebaran PMK. Peternak diimbau agar menjaga kebersihan kandang, membatasi lalu lintas hewan dari luar daerah, serta melaporkan gejala yang mencurigakan pada ternak mereka. 

Tak hanya itu, kondisi pasar hewan turut menjadi perhatiannya. Ia menuturkan, lalu lintas hewan ternak terus diawasi untuk meminimalkan risiko penyebaran PMK di wilayah lain. 

Dengan meningkatnya kasus PMK, Arin berharap peternak lebih waspada dan bekerja sama dengan petugas untuk menekan penyebaran penyakit. 

“Kami berupaya keras agar PMK tidak meluas. Semua pihak harus saling mendukung demi melindungi sektor peternakan di Kudus,” pungkasnya. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Beritajateng.id)

Exit mobile version