SALATIGA, Beritajateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menegaskan kuliner heritage atau makanan tradisional menjadi daya tarik utama pariwisata dibanding daerah sekitar. Berbagai upaya promosi terus digencarkan agar Salatiga makin dikenal di tingkat nasional.
“Salatiga memiliki kuliner heritage yang beragam dan menarik. Inilah kekuatan utama yang membedakan Salatiga dari daerah lain,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Salatiga, Henni Mulyani, Senin, 8 September 2025.
Untuk mendongkrak kunjungan, kata dia, Disbudpar memanfaatkan media sosial, serta aktif mengikuti travel mart, travel mission, dan sales mission ke sejumlah kota lain. Selain kuliner, budaya dan tradisi lokal juga turut menjadi magnet wisata.
“Budaya adalah identitas daerah. Wisatawan tertarik dengan tampilan tarian tradisional, upacara adat, kuliner tradisional, hingga jelajah sejarah dan cagar budaya,” terangnya.
Sejumlah event tahunan pun digelar, seperti Festival SiTalang dan Festival Wisata Salatiga di Kampung Singkong. Namun, tantangan terbesar masih pada keterbatasan destinasi wisata buatan dan alam.
Untuk itu, Pemkot Salatiga melakukan pemeliharaan infrastruktur pendukung, termasuk Kolam Renang Kalitaman dan Taman Wisata Sejarah Salatiga.
“Kami juga terus menyiapkan paket wisata agar promosi di tingkat nasional hingga internasional lebih menarik,” pungkasnya.
Sementara itu, ada sejumlah kuliner legendaris digemari masyarakat. Antara lain, sate kronyos, sambal tumpang, sate sapi, sate kambing dan lainnya.
Sate kronyos merupakan salah satu kuliner yang melegenda di Kota Salatiga. Sate yang berbahan baku lemak dan jeroan sapi ini, digemari masyarakat karena cita rasanya yang khas dan kelezatannya sangat terasa di lidah.
Sate kronyos ini dapat dijumpai di beberapa pasar tradisional di Kota Salatiga. Salah satunya di Pasar Raya 1 Salatiga. Meski tempatnya agak tersembunyi, tetapi warung tersebut selalu pengunjung. Ternyata warung sate kronyos itu sudah ada sejak 1950-an.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Tia