DEMAK, Beritajateng.id – Masyarakat mengeluh lantaran kerusakan Jalan Raya Pantura Demak-Kudus-Semarang, terutama di wilayah Trengguli dinilai sangat membahayakan pengguna jalan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kerusakan di Jalur Pantura Demak itu ada di beberapa titik. Salah satu faktor yang membuat jalan ini rusak adalah kondisi curah hujan tinggi serta dipicu banyaknya kendaraan yang melintas dengan muatan lebih.
Selain itu, di depan Nasmoco Demak tampak jalan beton yang telah ditambal dengan aspal juga mengalami kerusakan seperti retak, berlubang, dan bergelombang.
Kondisi jalan tersebut memaksa pengendara roda dua maupun kendaraan besar mengurangi kecepatan serta meningkatkan kewaspadaan dan fokus agar tidak terperosok akibat permukaan jalan yang tidak rata.
Seorang pengendara, Budi Hutomo yang setiap hari melintas di jalan tersebut untuk berangkat dan pulang kerja, mengeluhkan kondisi Jalan Pantura Demak-Semarang yang mengalami kerusakan cukup parah.
“Iya rusak parah. Apalagi yang itu di depan Nasmoco itu jalannya tidak rata ditambah retak. Itu sangat membahayakan bagi pengguna jalan,” ujar Budi.
Ia berharap, pemerintah segera melakukan perbaikan kondisi jalan yang rusak. Lantaran, menurutnya jalan ini menjadi akses vital termasuk distribusi logistik dan transportasi.
“Harapannya ya segera dilakukan perbaikan. Disini juga sering terjadi laka. Semoga segera dilakukan perbaikan oleh pemerintah agar pengguna jalan yang melintas merasa aman dan nyaman,” harapnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinputaru) Naning mengungkap akan melakukan koordinasi dengan petugas pembuat komitmen (PPK) yang menangani di bidang infrastruktur jalan guna menindaklanjuti aduan masyarakat.
Ia mengatakan, ruas jalan tersebut masuk wilayah kewenangan dari pemerintah pusat. Meski begitu, pemerintah daerah akan berupaya menindaklanjuti keluhan dari masyarakat agar ruas jalan tersebut segera dilakukan perbaikan.
“Kemungkinan besar akan dilakukan pemeliharaan jalan oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jateng – DIY. Terkait detail informasi waktu pelaksanaannya kami koordinasikan ke PPK Jalan tersebut,” ujar Naning, Rabu, 10 September 2025.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jalan di Jalur Pantura yang mengalami kerusakan ini kerap menimbulkan korban, terutama pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan lalu lintas akibat terperosok di jalan yang berlubang dan retak.
Naning mengimbau kepada masyarakat, khususnya pengguna jalan untuk tetap berhati-hati serta meningkatkan kewaspadaan dan tetap fokus saat melintas di jalan yang kondisinya rusak.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Tia