JAKARTA, Beritajateng.id – Jelang Kongres Persatuan PWI, dua tokoh pers nasional, Teguh Santosa dan Hendry Ch. Bangun, bertemu usai menghadiri peluncuran buku “Margono Djojohadikusumo: Pejuang Ekonomi dan Pendiri BNI 46” di Bentara Budaya Kompas, Jakarta, Jumat, 8 Agustus 2025.
Diketahui, Margono Djojohadikusumo adalah kakek dari Presiden Prabowo Subianto. Dalam pertemuan tersebut, kedua figur ini sepakat untuk bekerja sama dalam membesarkan dan mengembalikan marwah PWI sebagai organisasi profesi wartawan yang independen dan bermartabat.
Teguh Santosa yang menjabat sebagai Ketua Bidang Luar Negeri PWI pada periode 2013–2018 mengapresiasi kontribusi Hendry Ch. Bangun terhadap organisasi PWI dan dunia pers nasional, khususnya melalui peran Hendry di Dewan Pers sebagai anggota pada periode 2016–2019 dan Wakil Ketua pada periode 2019–2022.
“Pak Hendry adalah sosok yang konsisten menjaga etika dan profesionalisme pers. Kiprah beliau memberikan fondasi penting bagi kehidupan pers yang sehat,” ujar Teguh.
Teguh mengatakan, ia telah lama mengenal Hendry, terutama sejak keduanya berada dalam jajaran kepengurusan PWI. Keduanya menyatakan akan terus menjalin komunikasi intensif guna menemukan formula terbaik bagi penguatan organisasi PWI ke depan.
“Kami percaya bahwa PWI harus kembali menjadi rumah besar bagi wartawan Indonesia. Kami akan terus berdiskusi untuk merumuskan langkah terbaik,” kata Teguh.
Sementara itu, Hendry Ch. Bangun menyampaikan penghargaan atas kiprah Teguh Santosa dalam memperjuangkan kesejahteraan wartawan, antara lain melalui Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) yang dipimpinnya.
Ia menilai JMSI di bawah kepemimpinan Teguh mampu menjadi bagian dari ekosistem pers yang profesional, sekaligus turut mendukung program-program strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Perusahaan media harus dikelola secara profesional agar wartawan bisa bekerja secara sejahtera dan independen. Saya melihat Teguh membawa semangat itu dalam kiprahnya,” ujar Hendry.
Sumber: JMSI Network