KENDAL, Beritajateng.id – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kendal pada bulan Juli 2024 ini telah mencapai 660 dengan jumlah kematian sebanyak 23 kasus.
Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Agustinus Bambang mengatakan Kecamatan Boja menempati peringkat pertama dengan jumlah kasus DBD tertinggi.
“Sedangkan di Kecamatan Boja kasus terbanyak ada di Desa Meteseh sebanyak 22 kasus dan Desa boja sebanyak 13 kasus,” ujarnya saat melakukan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di SMP Negeri Boja, pada Selasa, 30 Juli 2024.
Sementara data keseluruhan kasus DBD yang ditemukan tahun 2022 di Kabupaten Kendal sebanyak 457 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 29 kasus. “Dan untuk tahun 2023 sebanyak 375 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 29 kasus,” jelasnya.
Untuk itu, Dinas Kesehatan mengadakan gerakan PSN dan perilaku hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) khususnya di wilayah endemi di Boja.
“Salah satunya yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Boja, kegiatan siswa mencari Jentik atau Simentik. Tujuannya meningkatkan peran serta masyarakat khususnya siswa dalam kegiatan PSN dan menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya.
Dinas Kesehatan juga memberikan pengetahuan kepada siswa untuk menjaga kebersihan sekaligus ikut melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk.
Kepala SMP Negeri 1 Boja, Dwi Isyanto mengatakan kegiatan ini dinilai sangat positif untuk memberikan pembelajaran para siswa-siswinya.
“Karena, anak-anak tidak harus mengenal mata pelajaran saja. Tetapi juga diajarkan untuk bisa hidup bermasyarakat dengan cara aktif ikut dalam gerakan pemberantasan sarang nyamuk. Kedepannya dengan kegiatan ini anak-anak siap terjun ke masyarakat tidak hanya belajar mata pelajaran saja,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga bisa menambah wawasan dan menanamkan pesan agar siswa selalu hidup bersih dan sehat. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Beritajateng.id)