SEMARANG, Beritajateng.id – Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) dan Demam Dengue (DD) di Semarang meningkat saat cuaca ekstrem. Hal itu diungkap oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Mohchamad Abdul Hakim.
Hakim mengatakan bahwa pihaknya mencatat 572 kasus DD dan 20 kasus DBD hingga Kamis, 30 Januari 2025.
“Ada sedikit kenaikan 20 persen pada kasus DD jika dibandingkan tahun 2024, pada waktu yang sama, ada 451 kasus DD dan 21 kasus DBD,” ujarnya, Jumat, 31 Januari 2025.
Meski demikian, ia mengatakan bahwa kasus DD telah mendapatkan penanganan.
“Karena kewaspadaan faskes yang lebih dini, sehingga kasus tidak menjadi lebih berat, dan kasus DD dan DBD banyak didominasi pada usia anak-anak”, imbuhnya.
Hakim menyatakan bahwa hingga saat ini Dinkes Kota Semarang telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka peningkatan kasus DD dan DBD. Yakni, Kesiapan logistik (RDT NS1), pengendalian vektor, memastikan sistem surveilans dengue berjalan dengan baik.
Selain itu, kesiapan SDM (respon cepat jika ada informasi dari DKK ke faskes), PJN, dan PSN seminggu 2 kali dan evaluasi ABJ setiap ada kasus dan penularan.
“Gerakan 1 rumah 1 jumantik. Penyuluhan oleh PKM. Kerja sama dengan Lintas sektor. Menyarankan pada masyarakat, jika alami demam, segera ke faskes. Survei prediktor virus pada daerah dengan potsdam merah, Orange, kuning dan yang ada penularan kasus, ” jelasnya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Beritajateng.id)