Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Pekalongan Bertambah, 8 Orang Masih Dicari

Tim gabungan tengah melakukan evakuasi korban longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Selasa sore (21/1). (Fahri Akbar/Beritajateng.id)

PEKALONGAN, Beritajateng.id – Korban meninggal akibat banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Pekalongan bertambah. Pada siang tadi, Selasa 21 Januari 2025 total korban yang ditemukan berjumlah 13. Sedangkan pada sore hari, korban bertambah 4 orang sehingga menjadi 17 orang.

Kini, masih terdapat 8 korban yang dilaporkan hilang dan dalam pencarian tim relawan.

Diketahui, longsor terjadi di 11 titik berbeda di Kecamatan Petungkriyono setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Senin sore hingga malam hari, 20 Januari 2025.  Sejumlah lokasi terdampak longsor antara lain Dukuh Cokrowati Desa Kasimpar, Dukuh Kasimpar dan Dukuh Dranan di Desa Yosorejo, Dukuh Mudal Desa Yosorejo, serta beberapa ruas jalan dan jembatan vital seperti jalan Dukuh Mudal – Si Kucing dan jembatan Kali Welo Dukuh Tembelang.

Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Widamanto, mengungkap bahwa akses menuju lokasi bencana sangat sulit karena jembatan utama terputus. Hal ini membuat petugas harus menempuh jalur memutar melalui Kabupaten Banjarnegara.

“Untuk akses menuju lokasi, kami harus mengambil rute alternatif yang lebih jauh. Hal ini menyebabkan proses evakuasi memerlukan waktu lebih lama,” ujar AKBP Doni.

Saat ini, tim gabungan yang terdiri dari kepolisian, TNI, BPBD, serta relawan dan warga setempat masih berupaya mencari korban hilang dengan fokus di Dukuh Kasimpar yang mengalami dampak paling parah. 

“Sampai dengan sore ini, ditemukan korban sebanyak 17 orang meninggal dunia, 8 dilaporkan hilang dan saat ini 5 korban masih menjalani perawatan di puskesmas,” terang Kapolres.

Guna mempercepat proses evakuasi, dua unit alat berat telah dikerahkan untuk membantu petugas di lapangan. Kapolres Pekalongan bersama Dandim 0710 Pekalongan telah meninjau langsung lokasi bencana untuk memastikan kelancaran proses penyelamatan.

“Proses evakuasi masih berlangsung, dan kami berharap seluruh korban dapat segera ditemukan,” pungkas AKBP Doni. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Beritajateng.id)

Exit mobile version