KENDAL, Beritajateng.id – Lumpur sawah menjadi salah satu alternatif ramah lingkungan dalam membuat batik tulis di Kabupaten Kendal.
Ide pewarna batik dengan menggunakan lumpur sawah ini memang unik dan berbeda dari lainnya. Selain menghasilkan karya batik yang terlihat lebih natural, pewarna dari lumpur sawah ini menghasilkan warna yang lebih bagus.
Pemilik produk Batik Widji Kendal, Widji Astutik mengungkap, ide menggunakan pewarna lumpur sawah ini muncul setelah ia melihat celana putih milik ayah mertuanya terkena lumpur sawah.
“Ketika bapak saya pulang dari sawah, celana putihnya kan kena lumpur dan berubah warnanya. Terus beberapa hari lagi warnanya berubah lagi. Nah dari situ saya kepikiran. Kayaknya kalau kain putih diwarnai dengan lumpur akan bagus juga. Itu sudah sejak 2019, sampai sekarang kita kembangkan terus,” katanya, Selasa, 13 Mei 2025.
Menurutnya, batik lumpur sawah ini juga diminati sejumlah pecinta batik baik dari lokal Kendal maupun luar kota. Adapun harga batik pewarna lumpur sawah ini dijual dengan kisaran harga Rp 900 ribu hingga Rp 2,5 juta.
“Kemarin kita baru aja laku dibeli orang dari Jakarta yang tahu melalui internet terus kesini beli,” ungkapnya.
Widji memaparkan, lumpur sawah yang digunakan untuk pewarna batik ini adalah lumpur yuyu atau lumpur paling dalam di sawah. Dalam proses pembuatannya, kain yang sudah dibatik dicelupkan ke adonan lumpur sawah berulang-ulang sesuai hasil warna yang diinginkan.
“Kita mau pakai batik cap atau tulis, selanjutnya kita warnai dengan lumpur. Kalau dicelup tiga kali itu warnanya masih muda agak kuning. Tapi kalau kita warnai 10 atau 15 kali bisa kelihatan tua,” terang Widji.
Widji yang telah menciptakan sejumlah kreasi batik Kendal ini menambahkan bahwa batik dengan pewarna lumpur merupakan inovasi yang ramah lingkungan dan tidak susah didapatkan.
“InsyaAllah kedepan kita akan mengembangkan inovasi dan kreasi pewarna batik dari bahan alami lainnya,” pungkasnya.
Jurnalis: Arvian Maulana
Editor: Utia Lil