SEMARANG, Beritajateng.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) telah menjamin stok komoditas daging menjelang hari raya umat Islam tahun 2022 ini. Pasalnya, Provinsi Jateng menduduki nomor dua dalam populasi sapi potong.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Provinsi Jateng, Agus Wariyanto pada Kamis (17/3). Dia mengatakan, ada 1,8 juta ekor populasi sapi potong.
“Sangat (Jawa Tengah) menjamin stok daging sapi. Karena nomor dua setelah provinsi Jawa Timur,” kata Agus, usai acara anugerah penghargaan Dog Meat Free Indonesia (DMFI) kepada kota dan kabupaten bebas daging anjing di Provinsi Jateng.
Agus juga menyebut, untuk saat ini sapi-sapi tersebut sedang dibawa dalam kondisi hidup ke luar provinsi. Namun, dia menilai hal tersebut tidak akan mempengaruhi stok yang ada.
Baca Juga
DPRD Jateng Fokus Perbaikan RTLH di Daerah dengan Kemiskinan Tinggi
“Sehingga masih positif (aman), apabila dianggap kekurangan itu tidak. Memang sementara ini sapi dibawa dalam kondisi hidup ke luar provinsi, ke depan melalui Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang dibawa ke luar daerah itu dagingnya. RPH yang ada, nantinya juga akan dibenahi supaya menjadi modern dan bisa memproduksi daging beku,” ungkapnya.
Sedangkan saat ditanya sentra sapi terbesar, Agus mengungkapkan, mayoritas berasal dari Grobogan, Blora, Wonogiri, Rembang dan Pati. Meski demikian, untuk saat ini suplai yang sudah siap baru Boyolali.
Lebih lanjut, bulan ini sapi yang berhasil disiapkan kurang lebih sebanyak 2,500 ekor. Untuk harga di pasar, masih pada tingkat petani atau Rp 46.000 sampai dengan Rp 48.000 per kilogram.
“Yakni berupa bobot hidup yang nantinya akan dikonsumsi berupa daging,” lanjut dia.
Baca Juga
KONI Jateng Janji Garansi Kesehatan Atletnya
Agus sekali lagi menegaskan, mengenai data pangan nasional, Jateng menjadi satu di antara lumbung sapi yang bisa untuk stok daging nasional. Sebab, stok yang dimiliki dinilai cukup melimpah.
“Stok kami sangat melimpah, kambing memiliki populasi 4 juta ekor nomor satu se-Indonesia, sedangkan domba nomor dua (setelah Jawa Barat) dengan jumlahnya ada 2 juta ekor. Di samping memiliki ternak lokal seperti unggas,” tutup dia. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)