DEMAK, Beritajateng.id – Pengusaha catering keluhkan harga cabai di Kabupaten Demak yang naik. Pasalnya hal itu mengurangi persentase keuntungan.
Seperti disampaikan Susanti salah satu pengusaha catering makanan di Demak. Ia mengaku dengan adanya kenaikan sejumlah harga Kepokmas (Kebutuhan Pokok Masyarakat) seperti cabai berdampak bagi usahanya.
“Iya berdampak bagi penjualan catering kayak saya ini ya. Karena kita menjual itu masih matok sama dengan harga biasanya, sedangkan harga beli bahan pokok itu naik semua. Kalau untuk menaikkan harga (jual) itu sedikit nggak berani, karena memang (pelanggan) banyak mengeluhkan dengan harga yang tinggi. Ini berdampak, penjualan agak sepi, jadi agak menurun,” katanya, Rabu, 31 Juli 2024.
Susanti tidak berani mengurangi bahan baku yang ada di dalam cateringnya. Menurutnya apabila bahan baku tersebut dikurangi nantinya akan membuat cita rasa masakannya berkurang. “Ya nggak berani, karena bisa mengurangi cita rasa,” ucapnya.
Alhasil karena harga jualnya masih sama, sedangkan bahan baku mengalami kenaikan, maka hal itu mempengaruhi persentase keuntunganya.
“Kebanyakan naik ya kalau untuk bahan-bahan catering. Itu cabai melejit sekarang ini. Karena memang ekonomi menurun jadi ini pengusaha catering juga agak lesu, karena mau naikkan harga (penjualan) juga nggak mungkin padahal harga bahan-bahan naik. Kalau persentase (menurun) itu kisaran 30-40 persen, sebulanan ini,” ungkapnya.
Sementara Sri Mahmunah (48) pedagang di Pasar Bintoro Demak mengatakan bahwa sudah sekitar semingguan ini cabai mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
“Cabai setan itu awalnya Rp 30 ribu per Kg sekarang Rp 80 ribu per Kg. Cabai merah kemarin Rp 28 ribu per Kg sekarang Rp 35 ribu per Kg, Rawit Rp 15 ribu per Kg sekarang Rp 30 ribu per Kg. Itu sekitar semingguan,” katanya.
Sedangkan harga bawang merah, bawang putih, tomat sudah mengalami penurunan sekitar sebulanan lalu. “Yang murah malah brambang sekarang Rp 15-20 ribu per Kg biasanya Rp 40 ribu per Kg hampir setengah bulan turun. Bawang putih turun Rp 38 ribu per Kg, tomat turun sebelumnya Rp 12 ribu per Kg sekarang hanya Rp 4 ribu per Kg. Kemudian telur juga turun awalnya Rp 32 ribu per Kg sekarang Rp 27 per Kg,” ujarnya.
Sementara pedagang beras di Pasar Bintoro Demak, Utami mengatakan harga beras justru mengalami penurunan. Namun turunya harga beras tersebut justru pembelinya berkurang.
“Kalau harga turun malah penjualan juga turun, pada beli di selepan. Kalau naik harganya malah laris. Kalau turun kayak gini malah do nempur do ning selepan (ambil di penggilingan, red). Ini hampir 2 mingguan pasarnya sepi. Mulai anak-anak masuk sekolah itu pasar agak redup,” ungkapnya.
Utami mengatakan sudah semingguan harga beras lokal mengalami penurunan Rp 1000 per Kilogram. “Beras lokal turun dari harga kemarin Rp 14 eceran sekarang Rp 13 mulai turun baru semingguan. Kalau beras premium masih standar Rp 80 per 5 Kg. Ini dari Demak sendiri,” katanya. (Lingkar Network | M. Burhan A – Beritajateng.id)