REMBANG, Beritajateng.id – Sejumlah 62 Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Rembang terima remisi dan satu orang bebas pada hari ini (17/08). Penyerahan remisi waktu tahanan kepada WBP ini, dilangsungkan pada pukul 11.00 siang, untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-77 pada tahun 2022.
Pada acara ini, juga dihadiri oleh Kepala Rutan Kelas IIB Rembang, Ketua DPRD dan Wakil Ketua, Kajari, Ketua Pengadilan Negeri, Forkopimda Rembang dan tamu undangan.

Kepala Rutan Kelas IIB Rembang, Supriyanto mengatakan, remisi diberikan kepada warga binaan yang sudah memenuhi syarat administrasi maupun substansinya. Diantaranya, sudah memenuhi masa kurungan minimal 6 bulan pidana serta berkelakuan baik.
“Meski demikian, ketika yang bersangkutan tidak berkelakuan baik. Maka, remisi tersebut akan dicabut kembali. Sepertihalnya ketika ada warga binaan yang dalam waktu satu tahun berikutnya tidak berkelakuan baik, maka remisi tersebut akan dicabut,” ucapnya usai prosesi penyerahan remisi yang berlangsung di lapangan olah raga Rutan Kelas IIB Rembang.

Warga Rutan yang mendapat remisi hukuman adalah, yang berkelakuan baik selama pembinaan. Serta tidak pernah melakukan hal-hal yang tidak baik seperti berkelahi ataupun mencuri selama masa tahanan berlangsung.
“Total warga binaan yang mendapatkan remisi pada kali adalah 62 warga binaan dan satu diantaranya langsung bebas. Warga binaan yang bebas, dikurung akibat kasus penggelapan sepeda motor,” ucapnya.
Baca Juga
Pantau Kesehatan WBP, Rutan Rembang Adakan Tes Gula Darah
Total warga binaan Rutan Kelas IIB Rembang ada 113 dan enam orang diantaranya adalah perempuan.
“Karena ada yang mendapat remisi dan bebas, maka saat ini jumlah penghuni rutan adalah 112 warga binaan,” jelasnya.
Bupati Rembang Abdul Hafidz juga mengatakan, hari ini peringatan HUT RI ke 77 dan berikan remisi kepada 62 orang WBP. Pihaknya berterimakasih atas pembinaan warga Rembang sejumlah.
“Kami bangga, karena selama kepemimpinan Karutan satu ini wwilayah rutan baik dan memberikan pembinaan yang baik kepada WBP,” terangnya.
WBP harus optimis lanjutnya, meski perjalanan hidup banyak likaliku. Agar ada evaluasi, dan WBP bisa mengarungi kehidupan yang lebih baik.
“WBP juga harus memiliki niatan yang sungguh untuk melakukan evaluasi diri. Yang nantinya menjadi bisa hidup lebih baik,” himbaunya. (Beritajateng.id)