JEPARA, Beritajateng.id – Tingkat kesembuhan ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Jepara mencapai 97 persen. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko saat mengunjungi Hotel Kerbau di Desa Guwosobokerto, Kecamatan Welahan, Selasa (05/07).
Menurutnya, tingkat kesembuhan itu dapat tercapai melalui penanganan medis dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara. Hal tersebut juga didukung upaya kedisiplinan para peternak.
“Alhamdulillah, setelah dilakukan percepatan vaksin PMK, tingkat kesembuhan PMK ini mencapai 97 persen,” ungkap Edy Sujatmiko.
Selain berkeliling dan mengecek ternak kerbau yang ada di kandang, sekda juga berkesempatan untuk menyuntikkan vaksin PMK kepada kerbau. Kemudian, melakukan penyemprotan hewan yang kakinya luka karena terpapar virus PMK.
Baca Juga
Dampak PMK, Produksi Susu Sapi di Kudus Turun hingga 15 Persen
Disampaikannya, hampir seluruh kecamatan di Jepara terdampak PMK. Untuk itu, masyarakat diharap sadar dan tanggap terhadap PMK.
“Ini bukan penyakit baru di Indonesia, sebelumnya sudah pernah terjadi pada tahun 1984,” ujarnya.
Menurut Edy, hingga Minggu (03/07), DKPP Jepara mencatat ada 1.220 kejadian kasus PMK. Dari jumlah tersebut, kasus aktif sebanyak 682 ekor, sembuh sebanyak 511 ekor dan mati atau potong paksa sebanyak 27 ekor.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DKPP Kabupaten Jepara Ratib Zaini mengatakan, total populasi sapi dan kerbau di Jepara sebanyak 55.560 ekor. Dari total keseluruhan populasi tersebut, 15.000 ekor potensi dan siap untuk dipotong. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)