PATI, Beritajateng.id – Kekeringan yang terjadi di Kabupaten Pati saat ini membuat sebagian besar area pertanian menjadi gersang dan tidak bisa ditanami. Meski sudah menjadi bencana tahunan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Pati, Jaza Khaerul Sofyan, menilai pemerintah kabupaten (Pemkab) belum mampu mengatasi persoalan tersebut.
Jaza berharap para petani bersabar sambil menunggu musim hujan tiba. Sebab, area pertanian terutama wilayah Pati Selatan merupakan sawah tadah hujan yang hanya bisa mengandalkan air dari langit.
“Disini kan memang rata-rata sawah tadah hujan. Jadi kalau kemarau seperti ini ya tidak bisa ditanami,” keluhnya.
Pria yang akrab disapa Saprol, juga berharap wacana pembangunan Bendungan Cabean di sisi selatan Kecamatan Winong bisa segera direalisasikan. Sebab, menurutnya bendungan tersebut dapat menampung air hujan yang bisa dimanfaatkan ketika musim kemarau panjang datang.
Sebagai wakil rakyat dari dapil IV (Winong, Jakenan, Jaken, dan Pucakwangi), Saprol tentu memahami persoalan yang digelisahkan oleh para petani. Selain ketersediaan air terutama pada Musim Tanam (MT) kedua, kebutuhan pupuk subsidi juga yang paling banyak dikeluhkan.
Saprol menegaskan berkomitmen untuk menyerap segala aspirasi dari petani yang tentunya akan berkolaborasi dengan Pemkab Pati. Dalam urusan tersebut Dispertan (Dinas Pertanian dan Peternakan) yang akan menjadi perpanjangan tangan dari Pemkab Pati.
“Saya sebagai anggota dewan akan terus mendukung kegiatan Dispertan untuk kesejahteraan petani. Agar bagaimana caranya petani bisa makmur dan sejahtera,” kata legislator dari Partai Golkar.
Saprol meminta agar inovasi-inovasi lain dari Dispertan untuk bidang pertanian dapat terus dilaksanakan. Sebab, menurutnya anggaran Pemkab untuk bidang pertanian tidak sedikit.
“Kalau kami di fraksi Golkar jangan di tanya kalau masalah pertanian. Pasti kita bantu,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Beritajateng.id)