Reboisasi, Komisi B DPRD Pati Sarankan Pilih Tanam Nanas

POTRET: Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Sukarno. (Dok for Lingkar, Ilustrasi Jcomp from Freepik/Beritajateng.id)

PATI, Beritajateng.id – Reboisasi penting dilakukan untuk mengembalikan fungsi hutan yang telah rusak. Hal ini berguna bagi kehidupan seperti menjaga keseimbangan ekosistem, mencegah erosi tanah, dan banjir.

Begitu juga dengan banjir yang terjadi di Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati yang dipicu karena hujan deras dan alih fungsi lahan hutan menjadi kebun jagung.

Kepala BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya mengatakan bahwa, kawasan hutan di Pegunungan Kendeng yang sudah beralih menjadi lahan pertanian juga menjadi salah satu faktor penyebab banjir di depas RSUD Kayen yang sudah menjadi langganan setiap diguyur hujan deras.

“Karena hutan daerah tangkapan air di sebelah atas rusak,” kata Kepala BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya.

Ia mengatakan bahwa, hutan yang seharusnya menjadi fungsi lindung sudah berubah menjadi tanaman semusim, utamanya jagung.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Sukarno menyarankan agar reboisasi menggunakan tanaman nanas.

Pada tahun 2022, masyarakat Pati bersama dengan pemerintah juga pernah mereboisasi kawasan hutan dengan tanaman keras, seperti sawo, sengon, dan mangga namun belum membuahkan hasil.

“Kalau kita melihat fenomena sekarang ini memang reboisasi dengan tanaman buah itu belum berhasil. Salah satunya memang karena masa tumbuh yang lama,” kata Anggota Komisi B DPRD Pati, Sukarno.

Sukarno berharap agar Kabupaten Pati belajar ke Kabupaten Pemalang yang sukses dalam mengembangkan tanaman nanas di kaki Gunung Slamet.

Tanaman nanas, kata dia, memiliki akar yang kuat untuk menyerap air hujan agar tidak turun ke bawah.

“Mungkin bisa dicoba tanaman nanas, kan akarnya kuat,” ujarnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Beritajateng.id)

Exit mobile version