KENDAL, Beritajateng.id – Nelayan di Kabupaten Kendal resah karena solar subsidi disebut mengalami kelangkaan. Hal ini menyebabkan sejumlah nelayan tidak bisa melaut untuk mencari ikan.
Salah seorang nelayan Tawang Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, Tumari mengaku sudah lima hari terakhir ini tidak bisa melaut akibat tidak mendapatkan jatah solar subsidi. Ia mengatakan, telah mengantre dan menumpuk surat rekomendasi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Tawang.
“Sudah sejak tanggal 23 Agustus 2025 itu solarnya susah. Surat rekom kan kemarin dulu sudah saya tumpuk di kantor tetapi solar tidak datang. Ini saya kesini lagi, antre lagi. Sudah lima hari saya tidak melaut,” katanya, Kamis 28 Agustus 2025.
Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Kendal dapat mengupayakan agar solar bersubsidi bagi para nelayan tidak langka. Sehingga para nelayan dapat kembali melaut dan perekonomian bisa segera berjalan normal.
“Kalau solarnya saja susah bahkan tidak ada kan para nelayan jadi susah tidak bisa melaut. Padahal anak saya empat dan masih pada sekolah,” ungkapnya.
Kelangkaan solar bersubsidi untuk para nelayan ini dibenarkan oleh Direktur Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Kabupaten Kendal Agus Priyo Kusuma.
Ia mengatakan, kelangkaan terjadi karena ada penurunan kuota solar subsidi untuk nelayan Kendal, yakni dari 11.000 kiloliter (KL) di tahun 2024 menjadi hanya 8.699 KL di tahun 2025.
“Jadi kami mengajukan sebanyak 15.000 KL tetapi realisasinya tahun 2025 ini hanya 8.699 KL. Jadi masih kurang untuk memenuhi kebutuhan para nelayan,” ungkapnya.
Priyo menyatakan, pihaknya sudah mengajukan penambahan kepada Pertamina untuk mengatasi kelangkaan solar di sejumlah SPBN di Kendal.
“Kita sudah mengajukan alokasi penambahan di bulan Agustus. InsyaAllah hari ini terealisasi dan dikirim untuk SPBN Tawang dan Bandengan,” jelasnya.
Ia berpesan kepada para nelayan di Kendal agar bersabar. Pihaknya akan terus berusaha agar para nelayan di Kendal dapat terfasilitasi dengan baik terkait solar bersubsidi tersebut.
“Kami mohon para nelayan bersabar. Kami sedang berusaha agar nelayan terfasilitasi dan terlayani. Kita berusaha jaga stok agar pelayanan bisa maksimal,” tandasnya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil