PATI, Beritajateng.id – Pemerintah Kabupaten Pati terus berupaya dalam menurunkan angka stunting. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) di tahun 2023 persentase jumlah kasus stunting di Kabupaten Pati turun 4,5 persen menjadi 18,5 persen sejak 2022.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Muntamah mendorong berbagai upaya penurunan angka stunting. Kontinuitas yang tetap terjaga untuk mencapai target penurunan stunting menjadi prioritas yang harus dilakukan.
“Penurunan angka stunting masih cukup tinggi, sehingga ragam upaya untuk menekan angka stunting dapat terus digalakkan dengan kontinu,” ujarnya pada Rabu, 11 September 2024.
Muntamah menambahkan, upaya penanganan stunting harus dibarengi dengan meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi anak-anak.
“Pelayanan kesehatan terhadap anak sudah relatif baik, tetapi masih perlu peningkatan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) sekaligus Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS), Muchtar, menuturkan telah melakukan gerakan aksi cegah stunting “ABCDE” dan Aksi Bergizi dengan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri di SMA sederajat dan SMP sederajat. Pihaknya juga melakukan inovasi Bersama Identifikasi Stunting (Berdenting), pengadaan alat antropometri, serta penyusunan dan launching buku saku kreasi menu balita stunting.
“Upaya lain yang akan kami lakukan diantaranya, pengukuhan inovasi menuju desa bebas stunting, pembangunan sambungan air minum, bantuan paket kelompok tani wanita, pemberian makan tambahan, pencanangan gemar makan ikan,” ungkap Muchtar. (Lingkar Network | Mutia Parasti Widawati – Beritajateng.id)