KUDUS, Beritajateng.id – Sebanyak 2.000 jambar baru akan dibangun di Kabupaten Kudus untuk meningkatkan sanitasi. Sanitasi di Kabupaten Kudus dinilai kurang terutama di wilayah-wilayah yang belum memiliki fasilitas jamban layak.
Diketahui, ribuan fasilitas itu akan dibangun oleh perusahaan swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Senior Manager Bakti Sosial, Purwono Nugroho, menyebutkan bahwa program ini bertujuan memperbaiki sanitasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
“Masih banyak keluarga yang belum memiliki jamban memadai. Bahkan, sebagian besar pembuangan limbahnya langsung ke sungai. Dengan program ini, kami ingin mencegah penyebaran bakteri berbahaya, seperti E. coli, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit,” ujarnya, belum lama ini.
Menurutnya, perbaikan sanitasi menjadi langkah penting dalam menekan angka stunting pada anak-anak.
“Stunting bukan hanya masalah asupan gizi, tetapi juga terkait kebersihan lingkungan. Sanitasi yang buruk berdampak besar pada kesehatan anak,” katanya.
Purwono mengatakan, saat ini pihaknya tengah dalam melakukan proses pendataan dan perencanaan. Sementara untuk pembangunan direncanakan mulai April mendatang. Ia mengungkap, setiap unit jamban akan dilengkapi dengan septic tank dengan anggaran sekitar Rp 3 juta.
“Selain membangun jamban, kami juga melanjutkan program rumah layak huni. Setelah rumahnya diperbaiki, jamban, dan sanitasi juga harus ditingkatkan untuk memastikan pola hidup sehat,” tambah Purwono.
Ia berharap program ini dapat membantu pemerintah mengurangi jumlah rumah tangga yang masih menggunakan sanitasi tidak layak, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan aman bagi masyarakat.
“Kami optimis program ini akan berdampak positif bagi kesehatan warga, sekaligus menjadi langkah nyata dalam mendukung pencegahan penyakit dan menciptakan lingkungan hidup yang sehat di Kudus,” tutupnya.
Sebelumnya, diketahui bahwa perusahaan tersebut telah membangun sebanyak 550 unit jamban di beberapa desa pada 2024. Sedangkan, untuk tahun ini program tersebut menyasar enam desa yakni Desa Tanjungrejo di Kecamatan Jekulo, Desa Gribig di Kecamatan Gebog, Desa Kesambi dan Karangampel di Kecamatan Mejobo, serta dua desa di Kecamatan Kaliwungu. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Beritajateng.id)