SEMARANG, Beritajateng.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh, menyatakan DPRD sebagai lembaga legislatif terbuka terhadap kritik dari publik, termasuk kalangan kampus.
Saleh menyatakan semangat kritis mahasiswa harus dipertahankan karena sangat penting dalam menjaga kualitas demokrasi dan memastikan program publik berpihak pada rakyat.
“Mahasiswa jangan diam atau apatis. Kalian punya tanggung jawab moral untuk mengoreksi jalannya kebijakan negara. Tanpa koreksi dari masyarakat, pemerintah bisa kehilangan arah dan cenderung merasa benar sendiri,” ujarnya di Semarang.
Ia juga mendorong agar kampus menjadi ruang aman untuk berpikir bebas, berdiskusi terbuka, memproduksi gagasan alternatif terhadap realitas yang ada.
DPRD Jateng siap kolaborasi dengan perguruan tinggi guna menyerap masukan strategis dan hasil kajian ilmiah yang bisa dijadikan dasar evaluasi kebijakan.
“Pemerintah yang mau dikoreksi adalah pemerintah yang masih mau belajar. Dan kami di DPRD juga bagian dari proses belajar itu,” ucapnya.

Sumber: Lingkar Network