Wakil Ketua DPRD Jepara Pratikno Kecewa Kinerja PDAM Tak Sigap Antisipasi Kekeringan

Wakil Ketua DPRD Jepara, Pratikno. (Tomi Budianto/Beritajateng.id)

Wakil Ketua DPRD Jepara, Pratikno. (Tomi Budianto/Beritajateng.id)

JEPARA, Beritajateng.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Kabupaten Jepara, Pratikno, mengaku kecewa dengan kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) selama ini. Kekecewaan tersebut ia sampaikan lantaran kurangnya antisipasi PDAM terkait masalah kekeringan yang sering terjadi setiap tahun di Kabupaten Jepara.

“Seharusnya PDAM bisa mengantisipasi kekeringan seperti yang terjadi saat ini, karena hal ini terjadi setiap tahun. Setiap musim kemarau pasti seperti ini. Apalagi ini kemarau ekstrem, seharusnya ketika pelanggan PDAM kekurangan air, dia tidak bisa terus seenaknya lepas tanggung jawab ketika ada pelanggannya yang air PDAM-nya tidak keluar,” ujarnya.

Pratikno menyebutkan bahwa pihaknya sudah seringkali mengingatkan kepada PDAM untuk mengantisipasi musim kemarau yang terjadi setiap tahun di Kabupaten Jepara. Disamping itu, ia juga meminta PDAM untuk melayani pelanggan selayaknya konsumen.

“Saya tidak tahu manajemen PDAM itu bagaimana. Konsumen itu ‘kan seperti raja ya, tapi di mata PDAM konsumen ini seperti pengemis. Hal ini yang saya tidak cocok. Sudah sering saya ingatkan dengan keras, tapi ya faktanya masih seperti ini. Saya kecewa dengan PDAM,” tegasnya.

Oleh karena itu, ke depan Pratikno meminta kepada direktur PDAM membuat menejemen teknik untuk mengantisipasi hal seperti ini.

“Entah bagaimana caranya itu ‘kan urusan mereka, kalau tidak pelanggan PDAM ya no problem, tapi kalau pelanggan PDAM ‘kan harus bisa bertanggungjawab. Pelanggan PDAM itu, mereka pasang PAM itu pasang air bukan pasang angin. Saya sendiri bisanya hanya ikut membantu, tapi ‘kan tidak bisa semuanya,” jelasnya.

Selain itu, Pratikni juga meminta kepada PDAM agar menyuplai air setiap hari ke daerah-daerah yang mengalami kekeringan karena air merupakan kebutuhan pokok.

Pihaknya juga meminta, daerah-daerah yang kekeringan untuk disupply air setiap harinya, karena air merupakan kebutuhan pokok. Ia pun berharap hujan cepat turun di Kabupaten Jepara.

“Saya terkadang bingung dengan PDAM, ibaratnya ada orang pasang dia merasa tidak untung kalau tidak pasang ya bagaimana. Pelanggan semakin banyak, PDAM itu seharusnya ya membuat sumur-sumur, karena yang dijual ‘kan air harusnya ya targetnya setiap tahun membuat sumur-sumur itu,” bebernya.

Diketahui, berdasarkan data BPBD setidaknya terdapat 17 desa di Kabupaten Jepara yang mengalami kekeringan dan kesulitan air di musim kemarau 2023. Sedangkan berdasarkan rekap data droping air bersih penanganan bencana kekeringan di Kabupaten Jepara tahun 2023 per tanggal 14 Agustus-17 Oktober 2023, BPBD Jepara sudah melakukan dropping air dibeberapa desa di Jepara dengan total 395 tangki atau 1.707.000 liter air. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)

Exit mobile version