Angka Kecelakaan di Blora Turun, Dua Titik Jalan Ini Masih Rawan

Blora 10

Papan peringatan rawan kecelakaan di salah satu ruas jalan di Kabupaten Blora. (Lingkar Network/Beritajateng.id)

BLORA, Beritajateng.id – Angka kecelakaan di Kabupaten Blora mengalami penurunan sepanjang tahun 2025. Hal ini juga membuat titik rawan kecelakaan atau black spot juga menurun per Oktober 2025.

Meski telah menurun, Kanit Gakkum Satlantas Polres Blora, Ipda Eko Purnomo menuturkan pihaknya selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait, baik dari Dinrumkimhub hingga Jasa Marga untuk menekan angka kecelakaan.

“Kami selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait pemasangan rambu-rambu dan spanduk imbauan di titik rawan laka. Dari catatan kami, tahun 2024 sampai 2025 ada empat titik black spot, namun pada Oktober 2025 menurun menjadi dua titik,” ungkap Ipda Eko, Minggu, 12 Oktober 2025.

Ia mengungkap, saat ini masih terdapat dua titik rawan kecelakaan yang menjadi perhatian utama Satlantas Polres Blora. Yakni jalur Blora–Cepu di Kecamatan Sambong dan jalur Blora–Rembang di area Medang. 

“Sudah ada rambu-rambu tambahan untuk meningkatkan kewaspadaan pengguna jalan di lokasi tersebut,” ujarnya.

Adapun berdasarkan data dari Integrated Safety Management System (ISMS), sejak Januari hingga September 2025 tercatat 377 kejadian kecelakaan dengan 67 korban meninggal dunia dan 641 orang mengalami luka ringan.

“Kalau dibandingkan dengan tahun kemarin, Januari sampai September 2024 terjadi 386 kejadian dengan 71 korban meninggal dunia. Jadi di tahun ini menurun sekitar 5 persen,” sambungnya.

Menurutnya, sebagian besar korban kecelakaan merupakan kalangan usia produktif, yakni antara 15 hingga 21 tahun, dan mayoritas berprofesi sebagai pekerja swasta. Adapun lokasi kejadian terbanyak tercatat di wilayah Kecamatan Blora Kota.

Ipda Eko mengimbau masyarakat agar menjadikan keselamatan sebagai kebutuhan utama dalam berkendara.

“Sebelum berkendara, periksa kondisi teknis seperti rem, lampu, spion, dan helm. Lalu, pastikan kelengkapan kendaraan dan surat-suratnya,” pesannya.

Ia menjelaskan, sebagian besar kecelakaan lalu lintas dipicu oleh empat faktor utama, yakni human error, gangguan mesin (engine error), penggunaan handphone saat berkendara, serta kondisi cuaca ekstrem.

“Kalau mengantuk, sebaiknya menepi. Jika hujan deras dan jarak pandang terbatas, tunda perjalanan sampai cuaca membaik,” pesannya.

Jurnalis: *Red
Editor: Tia

Exit mobile version