BLORA, Beritajateng.id – Bupati Blora Arief Rohman meminta kepada dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) untuk menyerap petani lokal dalam memenuhi kebutuhan bahan baku di program makan bergizi gratis (MBG).
Ia menegaskan, bahan baku makanan yang diolah untuk penerima manfaat harus dalam kondisi segar dan terjaga.
“Kami cek menunya selalu fresh dan kami meminta untuk selalu berganti-ganti setiap hari. Hari ini menunya ada mie, sayur dan susu biar siswa tidak bosan,” ucap Bupati Arief.
Pihaknya juga meminta untuk bahan baku memanfaatkan bahan lokal. Pasalnya dapur SPPG mitra Badan Gizi Nasional (BGN) di Blora sudah semakin banyak.
“Untuk dapur lebih dari 10, kami juga diminta untuk bupati-bupati membentuk satgas soal makan bergizi gratis. Agar cakupannya nanti targetnya bisa diperluas,” ujarnya.
Terpisah, Dandim 0721/Blora Letkol Inf Agung Cahyono menyebut saat ini jumlah dapur SPPG yang beroperasi di Kabupaten Blora ada 12. Puluhan dapur itu tersebar di beberapa kecamatan.
Ia juga mengungkap dalam waktu dekat diperkirakan akan ada penambahan dapur SPPG lagi. Sebab saat ini sudah ada 17 dapur yang juga siap beroperasi dan menunggu kelengkapan administrasi.
“Ke depan beberapa dapur siap operasional. Ada 10 dan 7 yang melaporkan,” ujar Letkol Inf Agung, Kamis, 14 Agustus 2025.
Dalam satu bulan ke depan, ia berharap dapur-dapur tersebut bisa benar-benar beroperasi. Sehingga jumlah penerima manfaat program MBG semakin luas dan menjangkau seluruh warga yang menjadi target program ini.
“Mudah-mudahan satu bulan ke depan ada running tambahan, baik di Kunduran, Ngawen, Todanan, sama Sambong. Mudah-mudahan bulan depan masuk sehingga bisa 20 ke atas,” paparnya.
Sebagai informasi tambahan, dengan adanya penambahan dapur di Kabupaten Blora, BGN berencana membuat koordinator kecamatan (Korcam) guna membagi penerima manfaat di setiap dapur SPPG yang ada di Kabupaten Blora.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil