BLORA, Beritajateng.id – Bupati Arief Blora menegaskan akan melaporkan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ke Badan Gizi Nasional (BGN) apabila masih menemukan praktik pengurangan porsi makanan program makan bergizi gratis (MBG).
“Kita sudah membuka hotline pengaduan program MBG. Setiap aduan pasti kita pantau bersama Satgas MBG,” ujar Bupati Arief, Rabu, 1 September 2025.
Ia berharap program MBG dapat benar-benar dirasakan secara maksimal oleh penerima manfaat. Sehingga siswa mendapatkan porsi sesuai takaran gizi yang sudah ditentukan.
“Takaran tidak sesuai itu jangan sampai terjadi lagi. Saya pastikan siswa terlindungi dan mendapatkan jatahnya. Kalau sampai kedapatan porsi tidak sesuai, rekomendasi pasti saya kirimkan ke BGN,” tegasnya.
Bupati Arief menambahkan, pihaknya sudah mengundang seluruh SPPG untuk tidak melanggar aturan, apalagi mengurangi jatah siswa. Bahkan, setiap hari SPPG diwajibkan mengirimkan video pelaksanaan ke Satgas MBG.
“Nanti ada satgas di tingkat kecamatan untuk membantu Satgas Kabupaten. Akan ada sidak ke penerima manfaat guna memastikan takaran makanan sesuai,” tandasnya.
Di sisi lain, Koordinator Wilayah (Korwil) SPPG Blora, Artika Diannita mengaku sudah meminta klarifikasi dari salah satu SPPG yang diduga menyajikan porsi mini. Menurutnya, kasus tersebut tidak bisa serta-merta dijadikan gambaran menyeluruh.
“Untuk kasus porsi mini itu, sudah kami minta klarifikasi. Namun dari foto yang beredar, tidak bisa langsung menjudge keseluruhan produk dari SPPG tersebut,” kata Artika.
Ia menjelaskan, koordinasi dengan 51 dapur SPPG di Blora selama ini berjalan baik. Meski demikian, pihaknya juga akan terus melakukan sidak baik ke penerima manfaat maupun ke dapur SPPG.
“Kemarin kami sidak ke Blora Barat, seperti Ngawen, Kunduran, dan Todanan. Sidak tidak hanya ke penerima manfaat, tapi juga ke dapur untuk memastikan takaran hingga SOP benar-benar dijalankan,” pungkasnya.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia