Gaji Tak Layak, Sejumlah Guru MTs Swasta di Blora Harap Perhatian Pemkab

Salah satu sekolah MTs swasta yang ada di Kabupaten Blora. (Eko Wicaksono/Beritajateng.id)

BLORA, Beritajateng.id – Sejumlah guru di sekolah swasta berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora memperhatikan kesejahteraan mereka yang telah mengabdi bertahun-tahun dalam dunia pendidikan.

Hal ini diungkap Rina yang merupakan guru swasta di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Blora. Ia mengaku, gaji sebagai guru MTs swasta tidak layak bagi seorang yang berprofesi sebagai pendidik.

Ironisnya, ia mengaku tidak pernah menerima insentif, maupun bantuan dari pemerintah atas dedikasinya sebagai seorang guru.

“Yang saya terima hanya gaji pokok, Rp 800 ribu perbulan,” tuturnya, Kamis, 15 Mei 2025.

Wanita yang lulus kuliah pada 2020 itu mengaku pengabdiannya pada dunia pendidikan untuk menyalurkan keilmuan yang dimiliki.

“Jujur, saya menjadi guru di swasta itu untuk menyalurkan keilmuan yang saya peroleh dari kuliah. Kenapa di swasta, karena lowongan yang saya dapat pasca lulus kuliah hanya swasta,” tutur Rina.

Pengabdiannya sebagai guru MTs swasta saat ini memasuki tahun ke lima. Ia berharap dapat mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab) yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Namun, menurutnya prosesnya tidak mudah untuk mengikuti program tersebut.

“Setau saya, PPG Daljab itu dari kementerian pusat,” tambahnya.

Senada dengan Rina, Yani yang telah empat tahun mengabdi sebagai guru MTs swasta mengaku hanya menerima upah Rp 500 ribu per bulan.

“Gaji yang saya terima per tiga bulan sekali, jadi diropel. Insentif dan yang lainya dari pemerintah tidak pernah saya dapat,” ujar dia.

Sementara itu, Sekda Blora Komang Gede Irawadi mengakui bahwa Pemkab Blora tidak menganggarkan bantuan untuk guru swasta.

Komang menyebut, saat ini program Pemkab Blora hanya mengakomodir insentif dan Bantuan Kesejahteraan Guru (BKG) yang hanya diperuntukkan bagi Guru Madrasah Diniyah (Madin) dan TPQ di Kabupaten Blora.

Dikutip dari Instagram Kemenag Blora, Pemkab Blora memberikan hibah yang diperuntukkan bagi Guru Madin, TPQ, Guru Sekolah Minggu, Pemuka Agama dan Pengurus Tempat Ibadah di seluruh Kabupaten Blora sebesar Rp 9,7 miliar atau Rp 9.778.000.000.

Sebagai informasi tambahan, berdasarkan data BPS Blora pada 2023, jumlah guru MTs swasta mencapai 900 orang. Sementara guru MTs negeri di Kabupaten Blora hanya berjumlah 44 orang.

Hal itu lantaran jumlah MTs negeri di Blora hanya ada dua unit di Kecamatan Jepon dengan jumlah siswa 839 orang. Sementara jumlah MTs swasta ada 55 unit yang tersebar di 15 kecamatan di Blora dengan total siswa mencapai 8.159.

Jurnalis: Eko Wicaksono

Editor: Utia Lil

Exit mobile version