Pemindahan Guru Terdampak Regrouping di Blora Tunggu Hasil Kajian Disdik

Kepala BKPSDM Blora, Heru Eko Wiyono. (Lingkar Network/Beritajateng.id)

BLORA, Beritajateng.id – Kepala BKPSDM Blora Heru Eko Wiyono mengungkapkan pemindahan guru SD negeri yang terdampak regrouping masih menunggu hasil kajian dari Dinas Pendidikan (Disdik) Blora.

“Saat ini masih menunggu hasil kajian dari Disdik,” katanya, Minggu, 3 Agustus 2025.

Berdasarkan informasi yang ia terima, Heru mengungkap saat ini Pemerintah Kabupaten Blora masih memetakan data pokok pendidikan (dapodik). Ia juga menjelaskan bahwa rencana regrouping masih dalam tahap kajian, sehingga pemindahan guru belum dilakukan. 

“Saat ini informasi masih dilakukan pemetaan dapodik terlebih dahulu. Muridnya existing sekarang berapa, kemudian dikaji apakah SD-nya tersebut digabung atau salah satu dibubarkan,” terang Heru.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Blora Sunaryo menyampaikan, jumlah sekolah yang berpotensi dilakukan regrouping yakni sebanyak 60 sekolah. Namun, jumlah tersebut masih dalam kajian, terutama mengenai persetujuan berbagai pihak. 

“Nanti ada guru, kepala sekolah kemudian orang tua, komite, dan mungkin kepala desa tidak menghendaki. Nanti kita komunikasikan untuk kepastian regrouping,” ucapnya. 

Sunaryo mengaku menerima keluhan guru yang takut saat sekolah dilakukan regrouping. Ia menyampaikan, redistribusi tenaga pengajar menjadi fokus dinas pendidikan dan BKPSDM. Pasalnya, Blora mengalami kekurangan guru di beberapa SD dan SMP. 

“Sebanyak 900 lebih guru yang butuh. Jadi kalau misal kami hitung-hitungan ada 40 sekolah regrouping maka butuh sekitar 400 guru yang di redistribusi,” ungkapnya. 

Redistribusi guru, kata dia, nanti akan difokuskan ke sekolah negeri. Langkah ini mengacu pada Permen dikdasmen No 1 tahun 2025.

“Tapi hitung-hitungan kami akan tertampung semua kok. Terutama kepala sekolah yang sudah kami kosongkan sebanyak 40 sekolah,” ujarnya.

Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil

Exit mobile version