Penambang Minyak di Blora Minta Transaksi Langsung ke BPE Tanpa PPMSTL

Suasana audiensi para penambang sumur minyak tua Ledok di Aula Setda Blora, Senin sore (21/7). (Lingkar Network/Beritajateng.id)

BLORA, Beritajateng.id – Belasan penambang sumur minyak tua Ledok melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Blora di Aula Setda Blora, Senin sore, 21 Juli 2025. 

Mereka meminta rantai distribusi hasil sumur tua minyak Ledok dipangkas agar langsung ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Blora Patra Energi (BPE), tanpa melalui Perkumpulan Penambang Minyak Sumur Timba Ledok (PPMSTL).

“Kami berharap satu pintu dengan BPE. Guna menjaga rasa persatuan dan persaudaraan,” ujar Ketua Peserta Audiensi, Tarmadi, usai melakukan audiensi.

Tarmadi menilai selama ini PPMSTL tidak berjalan baik. Sehingga pihaknya bersama belasan penambang lainnya meminta Pemkab Blora untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

“Selama ini kurang pas,” sambungnya.

Dengan transaksi langsung ke BPE, ia berharap rantai distribusi yang panjang akan terputus. Sehingga PPMSTL yang ia anggap sebagai pihak ketiga sudah seharusnya tidak ada.

“Berharapnya tidak ada pihak ketiga,” singkatnya.

Mengenai hasil audiensi, pihaknya merasa tidak puas karena belum menemukan hasil sebagaimana yang diinginkan para penambang.

“Ya belum puas, masih menunggu audiensi berikutnya. Saya siap (menunggu pemanggilan kedua pihak),” ujarnya.

Tarmadi mengungkap saat ini anggota penambang yang menggantungkan hidup dari sumur tua mencapai ratusan warga.

“Kurang lebih anggota penambang 525-an,” katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Blora Sri Setyorini mengatakan para penambang tersebut menginginkan satu pintu dengan BPE. Namun mereka juga tidak ingin persaudaraan di Desa Ledok, Kecamatan Sambong terpecah karena masalah tersebut.

“Saya mengapresiasi niat baik untuk tidak ingin terpecah belah di sana (Ledok),” katanya.

Audiensi kali ini, kata dia, belum dapat diputuskan karena masih akan mengundang satu pihak untuk menemukan jalan keluar terbaik.

“Nanti kita sampaikan pesan-pesan yang hari ini ke pihak kedua. Yang terpenting kita akan mengambil jalan terbaik untuk kedua belah pihak,” terangnya.

Ia menegaskan, keputusan tidak akan diambil dari satu pihak. Sehingga kedua belah pihak harus dipertemukan untuk mencari solusi bersama.

“Belum tentu pakai suara sana atau suara sini. Yang terbaik yang akan kita ambil yang penting untuk kebaikan bersama,” tandasnya.

Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil

Exit mobile version