BLORA, Beritajateng.id – Usai sosialisasi pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora pada 23 April 2025 lalu, sejumlah kepala desa (kades) di Blora mengaku tengah bersiap melakukan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus). Salah satunya yakni Kades Kedungtuban, Kecamatan Kedungtuban, Irwan.
“Kami akan menggelar minggu ini, sambil menunggu juknisnya,” ujarnya, Jumat, 25 April 2025.
Menurutnya, gerak cepat ini sebagai langkah untuk mendukung dan mensukseskan program dari Presiden RI Prabowo Subianto.
“Kami yakin Kopdes Merah Putih ini dibentuk demi kepentingan rakyat kecil,” tandasnya.
Sementara itu, Kades Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Supari, mengatakan bahwa dirinya bersama kades lainnya di Kecamatan Kradenan sepakat untuk segera melakukan persiapan pembentukan Kopdes Merah Putih.
“Kami meyakini bahwa pembentukan Kopdes ini demi membantu perekonomian masyarakat desa. Sehingga pemerintah desa segera melakukan langkah awal untuk melakukan musyawarah desa khusus terlebih dahulu,” bebernya.
Terpisah, rencana Kopdes Merah Putih di setiap desa ini nampaknya juga mendapatkan sambutan positif dari Ketua Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Randublatung, Suyatno.
Menurutnya, koperasi yang nantinya akan diwajibkan bagi setiap desa akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi desa.
“Saya yakin bahwa konsep koperasi ini sudah melalui riset, sehingga kami berkeyakinan bahwa nantinya pendirian koperasi merah putih akan membawa kemajuan bagi desa,” ujar Suyatno.
Selain itu, Suyatno mengatakan bahwa koperasi tersebut akan berfungsi sebagai penyerap hasil pertanian warga desa, sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat petani.
“Gambaran saya, gabah hasil petani bisa dibeli di kisaran Rp 6 ribu per kilogramnya. Tentu hal ini akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Suyatno yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Pilang.
Selain pertanian, bidang lain seperti simpan pinjam dan kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat akan ditangani oleh koperasi tersebut.
“Saya yakin pemerintah memiliki tujuan yang baik dan pro rakyat, seperti visi dan misi Presiden Prabowo,” tandasnya.
Namun, pihaknya berharap program ini tidak akan mengurangi alokasi pembangunan infrastruktur desa, sehingga pembangunan ekonomi dan pembangunan fasilitas-fasilitas umum bisa berjalan seimbang.
“Pertanyaannya, kemana BUMDes nya. Saya yakin bisa saling mengisi lah. Dan perlu kita sadar bahwa setiap pemimpin pasti memiliki program, kita tinggal menjalankan saja,” ucapnya.
Selain itu, ia mengungkap bahwa pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 3-5 miliar untuk setiap kopdes.
“Yang saya tahu nanti bakal ada kantornya, bakal ada outlet penjualan sembako, simpan pinjam, penjualan pupuk dan obat-obatan serta mobil untuk operasional. Semoga ya,” pungkas Suyatno. (Lingkar Network | Hanafi – Beritajateng.id)