60 Peserta Ikuti Ajang Mas Mbak Grobogan, Kualitas Diri Jadi Penilaian

Para peserta putra ajang Mas Mbak Grobogan 2025 di kawasan wisata budaya Candi Joglo Semar Purwodadi, Selasa (17/6). (Ahmad Abror/Beritajateng.id) 

GROBOGAN, Beritajateng.id – Sebanyak 60 peserta yang terdiri dari 30 putra dan 30 putri mengikuti ajang pemilihan Mas Mbak Grobogan 2025 yang digelar di kawasan wisata budaya Candi Joglo Semar Purwodadi, Selasa, 17 Juni 2025. 

Ketua Panitia, Nabila Nur Aini, menekankan bahwa ajang ini bukan kontes kecantikan semata. Pihaknya mengusung misi besar yakni mencari figur muda berkarakter kuat, wawasan luas, serta kemampuan komunikasi yang mumpuni.

“Ini bukan hanya soal tampil menarik, tapi soal kualitas diri. Kami ingin menjaring anak muda yang paham akan nilai-nilai budaya lokal, punya karakter kuat, dan mampu menjadi representasi Grobogan yang sesungguhnya,” kata Nabila, yang juga merupakan Duta Wisata Grobogan 2024, Selasa, 17 Juni 2025.

Ia mengungkap, proses seleksi disusun dengan ketat agar dapat menilai kualitas kepribadian peserta secara menyeluruh.

Adapun lokasi ajang di Candi Joglo Semar dipilih karena dinilai mengandung makna budaya lokal Grobogan yang kuat.

Dengan nuansa arsitektur tradisionalnya, Nabila menuturkan lokasi itu sangat tepat untuk menanamkan nilai pelestarian budaya kepada generasi muda yang terlibat dalam ajang ini.

Terkait sistem seleksi, pihaknya memastikan proses berlangsung terbuka, adil, dan objektif. 

“Dari utara hingga selatan, dari kota sampai desa, semua punya peluang yang sama. Tidak ada yang diistimewakan, karena kami menilai berdasarkan kualitas masing-masing,” tegas Nabila.

Dari 30 pasangan peserta, hanya 15 yang akan melaju ke tahap final. Mereka dipilih berdasarkan kombinasi hasil tes tertulis, wawancara, dan penilaian kepribadian.

Setelah seleksi awal, para finalis akan mengikuti serangkaian agenda penting. Diantaranya yakni technical meeting, karantina dan pembekalan, City Tour, dan Malam Puncak Grand Final.

Muhadi, pengelola Candi Joglo sekaligus salah satu juri seleksi, menyambut baik kegiatan ini. Ia melihat pentingnya peran generasi muda dalam mempromosikan kekayaan budaya lokal.

“Kepada para peserta, saya ingin sampaikan satu hal. Jangan pernah malu jadi warga Grobogan. Justru kenali dan cintai dulu budaya sendiri, baru mengenalkan budaya lain. Kalau kalian bisa jadi duta yang tulus, Grobogan akan dikenal luas,” ujar Muhadi dengan semangat.

Jurnalis: *Ahmad Abror
Editor: Utia Lil

Exit mobile version