Belum Diperbaiki, Jembatan di Pulokulon Grobogan Rusak Sejak 4 Tahun Lalu

Kondisi jembatan penghubung Desa Sidorejo dan Desa Jatiharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. (Ahmad Abror/Beritajateng.id)

GROBOGAN, Beritajateng.id – Jembatan yang menghubungkan antara Desa Sidorejo dengan Desa Jatiharjo di Kecamatan Pulokulon, Grobogan, telah empat tahun rusak dan nyaris roboh.

Berdasarkan pantauan wartawan, tiang penyangga jembatan tersebut mengalami kemiringan sehingga bangunan yang semula lurus menjadi melengkung. Kondisi ini sangat membahayakan pengguna jalan.

Saat ini, kendaraan roda empat tidak diperbolehkan melintasi jembatan tersebut. Sementara masih terdapat pengendara roda dua yang nekat menggunakan akses jembatan rusak itu.

Jembatan berwarna hijau yang membentang sepanjang 100 meter dengan lebar 2,5 meter itu melintasi sungai dari Bendung Simo.

Kepala Desa Jatiharjo, Eko Agus Prasetyo menjelaskan, kerusakan jembatan dengan panjang 100 meter dan lebar 2,5 meter itu telah rusak sejak 4 tahun lalu.

Ia menjelaskan, mulanya hanya ada satu tiang di bagian barat jembatan yang miring. Namun, karena tidak ada perbaikan, dua tiang lainnya ikut miring dan memperparah kondisi jembatan.

“Sekarang mobil sudah tidak bisa lewat. Hanya roda dua saja, itu pun harus hati-hati karena permukaan jembatan bergelombang. Kalau dilihat dari samping, tiangnya sudah sangat miring,” ungkap Eko, Jumat, 23 Mei 2025.

Ia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jembatan itu. Sebab, menurutnya apabila diperbaiki menggunakan dana desa (DD), maka biayanya tidak akan cukup.

“Kami berharap ada bantuan dari BPBD maupun Dinas PUPR,” tambah Eko.

Salah satu warga setempat Hendrik, mengaku selalu cemas saat melintasi jembatan itu dengan sepeda motor.

“Mau tidak mau lewat area itu, tapi harus pelan-pelan karena takut roboh,” ujarnya.

Apabila menggunakan mobil, kata dia, warga harus memutar sejauh 12 kilometer melalui Tuko dan Panunggalan untuk menuju Desa Sendang Coyo.

Sementara itu, Plt Sekretaris Dinas PUPR Grobogan, Erry Subagyo mengatakan sebagai solusi jangka panjang, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR telah membangun jembatan gantung di sisi selatan, yakni sekitar 1 kilometer dari lokasi jembatan rusak itu.

Jembatan baru itu memiliki panjang 80 meter dan lebar 2 meter, dan direncanakan akan dibuka tahun ini untuk kendaraan roda dua.

“Progres pembangunannya sudah 100 persen. Jembatan ini memang ditujukan untuk akses roda dua,” ujar Ery.

Jurnalis: Ahmad Abror
Editor: Utia Lil

Exit mobile version