GROBOGAN, Beritajateng.id – Sebanyak 1.026 ton tebu dalam program Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) di panen di petak lahan 62F Resosrt seluas 17,1 hektar wilayah Pemangkuan Hutan (RPH) Pekuwon, Purwodadi, Grobogan.
Kepala Seksi Produksi dan Ekowisata KPH Purwodadi, Kastur, menjelaskan proses panen berlangsung lancar dan tertib. Tebu yang sudah dipanen diangkut menggunakan truk resmi menuju PG Rejo Agung Madiun, untuk menjaga kualitas hasil panen dan memastikan rantai pasok berjalan efisien.
Selain itu, Kastur mengungkap bahwa produksi tebu pada panen kedua ini meningkat dibandingkan panen pertama pada Agustus 2024 lalu yang hanya sebanyak 935 ton.
“Kami bersyukur kegiatan panen hari ini berjalan lancar dan sesuai rencana. Ini merupakan hasil kerja sama yang solid antara jajaran Perhutani, mitra petani, dan dukungan dari pihak pabrik gula. Kami akan terus mengawal proses produksi hingga tahap pengangkutan dan memastikan kualitas hasil panen tetap terjaga hingga ke pabrik,” ujar Kastur, Minggu, 1 Juni 2025.
Dengan rendemen tebu mencapai angka 16 dan produktivitas sebesar 60 ton per hektar, ia menilai skema ATM Perhutani mampu bersaing secara produktif dalam tata kelola agroforestry berbasis kehutanan. Program ini tidak hanya menjadi sumber diversifikasi pendapatan perusahaan, tetapi juga membuka ruang pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan.
“Kami mengapresiasi kemitraan yang telah terjalin dengan Perhutani KPH Purwodadi dalam program Agroforestry Tebu Mandiri ini. Kualitas tebu dari kawasan hutan sangat baik dan kompetitif. Dengan rendemen yang stabil di angka 16, pasokan dari lokasi ini sangat mendukung efisiensi dan kontinuitas proses produksi di pabrik kami,” ungkap perwakilan pimpinan PG Rejo Agung Madiun yang hadir dalam kegiatan panen.
Perhutani KPH Purwodadi sendiri mengaku akan berkomitmen untuk mengembangkan model pemanfaatan lahan hutan yang berkelanjutan melalui integrasi tanaman kehutanan dan pertanian. Hal ini sekaligus memperkuat sinergi dengan sektor industri sebagai mitra hilirisasi hasil produksi.
Jurnalis: Ahmad Abror
Editor: Utia Lil