GROBOGAN, Beritajateng.id – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Grobogan bersama Satgas Pangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke distributor MinyaKita beberapa waktu lalu. Sidak ini bertujuan untuk memastikan takaran dan ukuran kemasan minyak sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Disperindag Grobogan, Pradana Setiawan, mengungkapkan bahwa pihaknya mengambil sampel dari beberapa titik saat sidak berlangsung. Hasilnya, sebagian besar kemasan memang berisi penuh satu liter. Namun terdapat produk MinyaKita yang ditemukan hanya sekitar 990 mililiter atau kurang 10 mililiter dari standar.
“Artinya masih dalam batas toleransi dalam kebijakan tera ulang. Tapi ini tidak akan berhenti di sini, kami akan terus melakukan pengawasan,” ujar Pradana, baru-baru ini.
Ia juga menyoroti temuan di beberapa daerah lain yang menunjukkan adanya kemasan dengan isi yang jauh lebih sedikit, yakni 750-800 mililiter. Namun, menurut analisisnya, kemungkinan hal tersebut terjadi di Grobogan sangat kecil menjelang hari Raya Idul Fitri.
“Saya juga mendengar ada penarikan MinyaKita terkait kemasan yang kurang dari satu liter. Katanya hilang di lapangan, tapi sampai saat ini, saya belum menerima laporan terkait hal itu di Grobogan,” tambahnya.
Dalam sidak tersebut, tim di lapangan menggunakan gelas ukur untuk memastikan takaran volume minyak dalam kemasan. Hasil pengukuran terendah ditemukan di salah satu distributor di Purwodadi dengan volume 990 mililiter.
Selain memastikan ukuran kemasan, Disperindag Grobogan memantau harga MinyaKita agar tetap sesuai dengan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1028 Tahun 2024 yang menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita sebesar Rp 15.700 per liter.
“Kami akui harga memang fluktuatif, tetapi kami terus memberikan pembinaan kepada pedagang. Minyakita ini kan minyak yang disiapkan pemerintah untuk masyarakat, jadi harganya diatur khusus. Kemarin ada yang menaikkan harga sampai tidak wajar, itu langsung kami ingatkan,” tegas Pradana.
Dengan pengawasan yang terus dilakukan, diharapkan distribusi dan harga MinyaKita di Grobogan tetap stabil, terutama menjelang Lebaran 2025. (Lingkar Network | Ahmad Abror – Beritajateng.id)