GROBOGAN, Beritajateng.id – Berdasarkan sistem Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Desa (OMSPAD), realisasi pemanfaatan Dana Desa di Kabupaten Grobogan baru mencapai 65-70 persen atau senilai Rp 199 miliar, tepatnya Rp199.519.627.450 pada bulan Agustus 2025.
Adapun realisasi penyaluran Dana Desa sebesar Rp306 miliar di tahap 2 hampir rampung dan mencapai 96 persen. Tercatat sebanyak 252 dari 273 desa di Kabupaten Grobogan sudah menerima pencairan, sementara 21 desa lainnya masih dalam proses penyaluran.
Dana tersebut digunakan untuk berbagai program prioritas desa, antara lain Bantuan Langsung Tunai (BLT), sektor kesehatan, pembangunan infrastruktur, hingga program ketahanan pangan.
“Dari ketentuan yang berlaku, 20 persen dari pagu dana desa diarahkan untuk ketahanan pangan yang sebagian besar dikelola melalui Bumdes. Untuk BLT, rata-rata desa menyalurkan sekitar 10–15 persen dari pagu,” jelas Penggerak Swadaya Masyarakat Dinas PMD Grobogan, Sih Maryati.
Ia menambahkan, pihaknya optimistis seluruh Dana Desa tahap 1 dan 2 dapat terserap maksimal sebelum akhir tahun.
“Target kami, pada Oktober 2025 semua sudah bisa terserap 100 persen. Kami minta desa lebih proaktif dalam mempercepat realisasi, namun tetap sesuai aturan agar tidak menimbulkan masalah hukum,” tegasnya.
Ia mengungkap, program Dana Desa di Grobogan tahun ini diprioritaskan untuk mendukung pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat, penguatan ketahanan pangan berbasis desa, serta peningkatan kualitas layanan dasar masyarakat.
Dengan penyaluran yang hampir tuntas, diharapkan desa dapat segera memanfaatkan anggaran untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan warga.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Tia