JAKARTA, Beritajateng.id – Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, sejak awal DPR, Pemerintah, KPU, dan banyak elemen masyarakat sudah berkomitmen di tahun 2024 Pemilu harus dilaksanakan. Hal itu diungkapkan oleh Puan saat menghadiri Peluncuran Tahapan Pemilu 2024 yang dihelat Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (14/06) malam.
Puan Maharani bersama pejabat negara lain dan penyelenggara pemilu sama-sama menyalakan sirine tanda dimulainya Tahapan Pemilu 2024 atau 610 hari menuju hari pemungutan suara.
Puan juga menuturkan, dengan peluncuran tahapan pemilu 2024 ini. Merupakan bukti tidak ada lagi ruang bagi wacana penundaan pemilu.
“Tidak ada pembahasan untuk penundaan. Tidak ada pembahasan untuk mengulur-ngulur. Sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, tentang Pemilihan Umum. Pemilu dilaksanakan setiap lima tahun sekali,” ucapnya.

Semua pihak diharapkan, tidak memandang Pemilu sebagai mekanisme demokrasi belaka. Pemilu merupakan perwujudan pengamalan sila ke-4 Pancasila. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
“Sebab, Pemilu memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia,” terangnya.
Dari Pemilu jelas Puan, para pemimpin yang terpilih memperoleh legitimasi dari rakyat. Pada era demokrasi modern, Pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk memilih para Pemimpin eksekutif, mulai dari Bupati/Walikota, Gubernur, hingga Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
“Hasil Pemilu sangat menentukan wajah kehidupan berbangsa dan bernegara, setidaknya untuk 5 (lima) tahun ke depan. Di sisi lain, ibarat pisau bermata dua, penyelenggaraan Pemilu yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, juga bisa menjadi bumerang bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegas perempuan pertama yang menjabat ketua DPR ini.
Para pendiri bangsa pernah mengingatkan kepada bangsa ini tentang bahaya Pemilu yang tidak dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Justru bisa menjadi ajang demokrasi yang bisa memecah persatuan bangsa Indonesia.
“Pada tahun 1955, Presiden Republik Indonesia Pertama, Ir. Soekarno, pernah memberi pesan kepada kita. Pemilihan Umum jangan menjadi tempat pertempuran perjuangan kepartaian yang dapat memecah belah bangsa Indonesia,” ucap cucu Bung Karno ini.
Saat ini imbuh Puan Maharani, atmosfer Pemilu 2024 telah mendekati kekhawatiran yang pernah disampaikan oleh Bung Karno. Perbincangan di ruang publik tentang dinamika Pemilu 2024 diwarnai oleh argumentasi yang mengarah pada polarisasi tidak sehat di antara anak bangsa.
“Sebagai Ketua DPR-RI, saya menghimbau kepada segenap elemen bangsa untuk mengembalikan hakikat dan jati diri Pemilu sebagai instrumen demokrasi, yang berorientasi pada persatuan dan kesatuan bangsa. Pemilu adalah arena kompetisi, bukan pertempuran di antara anak bangsa,” ujarnya.
Pemilu ucap Puan, diharapkan menjadi ajang untuk mendengar suara, harapan, dan impian rakyat Indonesia tentang apa yang mereka ingin negara wujudkan untuk kesejahteraan hidup rakyatnya. “Melalui Pemilu, kita memilih putra putri terbaik bangsa Indonesia yang akan memanggul tanggung jawab besar tugas kebangsaan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,” paparnya. (Lingkar Media Network)