Wabup Jepara Usulkan Fasilitas Pendidikan Bagi Atlet ke Pemprov Jateng

Wakil Bupati Jepara M. Ibnu Hajar saat menerima kunjungan para atlet berprestasi di Ruang Kerja Bupati pada Senin (7/7). (Lingkar Network/Beritajateng.id)

JEPARA, Beritajateng.id – Wakil Bupati (Wabup) Jepara M. Ibnu Hajar mengungkap telah mengirim surat permohonan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah agar para atlet mendapatkan fasilitas pendidikan bagi yang hendak melanjutkan ke jenjang SMA.

Hal itu ia sampaikan saat menerima kunjungan 20 atlet berprestasi dari berbagai cabang olahraga yang telah mengharumkan nama Jepara di kancah nasional hingga internasional. Rombongan atlet tersebut diterima di Ruang Kerja Bupati pada Senin, 7 Juli 2025.

Pertemuan ini juga dihadiri Asisten I Sekda Jepara Ratib Zaini, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Ali Hidayat, Ketua Harian KONI Kabupaten Jepara Agus Tri Harjono, serta sejumlah pejabat perangkat daerah terkait.

Dalam pertemuan tersebut, wabup yang akrab disapa Gus Hajar itu menyampaikan apresiasi yang tinggi atas perjuangan dan kontribusi para atlet dalam membawa nama baik daerah.

“Kami semalam berbicara dengan Mas Bupati mengenai apresiasi kepada masyarakat yang berprestasi. Tidak hanya di bidang olahraga saja, harapannya untuk siapa saja yang mengharumkan Jepara,” kata Gus Hajar.

Selain itu, ia menginstruksikan kepada perangkat daerah terkait agar kedepannya dapat menyusun rancangan anggaran untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat berprestasi.

“Masukan ini nanti akan menjadi bahan diskusi kami bersama Mas Bupati untuk mengapresiasi, karena ini baru akan berjalan, baru membuat formula yang pas untuk menghargai prestasi yang telah kalian berikan untuk Jepara,” pungkasnya. 

Salah satu perwakilan atlet, Hera, dari cabang olahraga karate menyampaikan apresiasinya terhadap perhatian Pemkab Jepara dalam pembinaan olahraga.

Menurutnya, pembinaan yang dilakukan sudah cukup baik dibuktikan dengan capaian Jepara yang berhasil menempati posisi lima besar pada gelaran Porprov 2023.

Namun, Hera juga menyampaikan sejumlah kendala yang dihadapi para atlet khususnya terkait akses pendidikan dan peluang kerja.

“Adik-adik yang dari SMP mau melanjutkan ke SMA favorit tidak bisa karena zonasi. Selain itu, adik-adik ini sudah mengikuti Pelatda dan secara aturan tidak boleh mengikuti O2SN. Sedangkan untuk mendaftar SMA tambahan poinnya dari O2SN dan sertifikat kejuaraan internasionalnya tidak diterima,” keluhnya.

Ia menyoroti sulitnya para atlet yang memasuki usia produktif untuk memperoleh pekerjaan karena terbentur persyaratan pengalaman kerja. Untuk itu, pihaknya meminta bantuan agar kesejahteraan dan masa depan para atlet dapat terjamin.

Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil

Exit mobile version