KAB.SEMARANG, Beritajateng.id – Komisi D DPRD Kabupaten Semarang menemukan sejumlah bangunan sekolah negeri di Kabupaten Semarang dalam keadaan rusak.
Diantaranya yakni SDN Wirogomo 02 dan SMPN 3 Banyubiru di Kecamatan Banyubiru. Selain itu, kedua sekolah tersebut berada di lokasi rawan bencana alam.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Semarang Pujo Pramujito menjelaskan, kerusakan kedua sekolah itu ada pada dinding, atap kelas, hingga lantai di sejumlah ruang kelas.
“Oleh karena itu, kami dari Komisi D DPRD Kabupaten Semarang mendukung penuh adanya perbaikan sejumlah fasilitas pendidikan melalui skema politik anggaran, untuk memperbaiki beberapa fasilitas bangunan yang rusak di dua sekolah ini khususnya,” ungkap Jito, sapaan akrabnya, Sabtu, 26 Juli 2025.
Salah satu fasilitas yang akan segera diperbaiki, kata dia, yakni talud ambrol yang berada di SDN Wirogomo 02 Banyubiru. Perbaikan akan dilakukan dengan menggunakan anggaran APBD Kabupaten Semarang pada tahun 2026 mendatang.
“Termasuknya untuk rehabilitasi dua bangunan yang rusak yang ada di SMPN 3 Banyubiru, karena memang sekolah ini selain berada di lokasi rawan bencana alam, akses menuju ke sekolah tersebut juga memprihatinkan,” lanjutnya.
Khusus untuk SMPN 3 Banyubiru, kata dia, akan ada anggaran tambahan yang dialokasikan untuk pembangunan pagar pengaman.
“Ya sekali lagi, ini dilakukan karena fasilitas sekolah kami nilai belum ramah anak dan berisiko tinggi, salah satu penyebabnya ialah akses jalan menuju Desa Wirogomo di Banyubiru ini aspalnya banyak yang rusak, ini pun akan segera diusulkan untuk segera diperbaiki,” terang dia.
Kepala Sekolah SDN Wirogomo 02 Banyubiru Dedi Adian Utomo mengungkap, talud sekolah telah lama mengalami kerusakan. Sehingga fasilitas tersebut yang menjadi perhatian utama untuk segera diperbaiki.
“Dinding, lantai banyak yang rusak, ada juga yang terkelupas, hingga retak di dalam kelas, utamanya di ruang Kelas V dan Kelas VI yang rusaknya sudah terjadi sejak tahun 2021 lalu. Lalu kusen bagian belakang ini juga sudah banyak yang lapuk, atap pun juga rusak ringan,” ungkap Dedi.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum dan Kesiswaan SD, Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang Muhammad Aslam mengungkap, ada 10 persen dari jumlah total bangunan SD dan SMP Negeri di wilayah Bumi Serasi yang mengalami kerusakan.
“Kerusakan itu beragam, dimana ada yang rusak ringan, rusak sedang, hingga rusak berat untuk sekolah SD dan SMP Negeri di Kabupaten Semarang,” imbuh dia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Semarang, total sekolah negeri di Kabupaten Semarang yakni 52 SMP Negeri dan 451 SD Negeri.
Pemkab Semarang, kata dia, akan memperbaiki sekolah dengan kondisi rusak berat terlebih dahulu. Contohnya seperti SMPN 3 Banyubiru yang sudah dianggarkan Rp 300 juta untuk perbaikan di tahun 2026.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil