Bupati Semarang Beri Bantuan 71 Motor ke Pendamping PKH

Bupati dan Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha (baju merah hitam) dan Nur Arifah saat mencoba kendaraan bermotor yang diberikan kepada 71 petugas pendamping PKH di Halaman Masjid Al Mabrur, Ungaran, Sabtu (20/7). (Lingkar Network/Beritajateng.id)

KAB.SEMARANG, Beritajateng.id – Bupati Semarang Ngesti Nugraha bersama Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Semarang menyerahkan 71 unit kendaraan bermotor roda dua kepada Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayah Kabupaten Semarang.

Ia menjelaskan, bantuan 71 itu merupakan bentuk dukungan nyata dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang terhadap kinerja para pendamping PKH.

“Ini merupakan bentuk peduli kami dan bentuk nyata dukungan dari Pemkab Semarang kepada para pendamping PKH di Kabupaten Semarang yang selama ini telah bekerja dilapangan secara langsung, bahkan mereka sering menjalankan tugasnya tanpa kenal waktu,” katanya di Halaman Masjid Al Mabrur, Ungaran, Sabtu, 19 Juli 2025.

Bupati Ngesti berharap, bantuan tersebut dapat mempermudah pendamping PKH dalam menjalankan tugasnya. 

“Alhamdulillah, kami yakin bantuan ini akan membantu teman-teman pendamping PKH di lapangan, khususnya saat mendampingi para lansia dan warga kurang mampu di Kabupaten Semarang supaya pelayanan bisa berjalan cepat dan efektif,” imbuhnya.

71 motor tersebut, kata dia, akan menggunakan plat nomor kendaraan warna merah (kedinasan, red).

“Selain itu, unit kendaraan ini diberikan dengan status pinjam pakai yang digunakan khusus untuk menunjang operasional para pendamping sosial,” bebernya.

Ia mengungkap, anggaran bantuan ini berasal dari APBD Kabupaten Semarang dengan harga per satu unit motor yakni senilai Rp 21,9 juta.

“Artinya total anggaran yang dikeluarkan dari APBD Kabupaten Semarang untuk memenuhi 71 unit kendaraan bermotor ini adalah Rp 1,5 miliar,” imbuh dia.

Program tersebut merupakan komitmen Pemkab Semarang dalam memperkuat pelayanan sosial berbasis komunitas di wilayah Bumi Serasi itu.

Sementara itu, Koordinator Pendamping PKH Kabupaten Semarang, Vita Kurniasari menjelaskan bahwa selama ini para petugas pendamping PKH menggunakan kendaraan pribadi saat bertugas.

“Termasuk saat mereka bekerja diluar jam kerja sehari-harinya, termasuknya dalam waktu dua bulan ini kami door to door di hari Sabtu dan Minggu, yang artinya kami nyaris tidak ada libur,” jelasnya.

Menurutnya bantuan ini sangat bermanfaat karena peran pendamping PKH sangat luas. 

“Mereka mendampingi dari berbagai kelompok masyarakat rentan, misal lansia, ibu hamil, dan balita, termasuk masyarakat kurang mampu semuanya,” pungkasnya.

Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil

Exit mobile version