Cegah Keracunan MBG, Siswa-Guru di Semarang Dilatih Uji Sampel Makanan

Jepara 20

Ilustrasi para siswa penerima program MBG saat menikmati menu makanan di sekolahnya. (Lingkar Network/Beritajateng.id)

SEMARANG, Beritajateng.id – Ditengah maraknya kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) di berbagai wilayah, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) memberikan pelatihan kepada para penerima MBG, mulai dari siswa dan guru.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Endang Sarwiningsih menjelaskan pelatihan ini dilakukan untuk mengantisipasi risiko keracunan makanan di program MBG.

“Jadi kami melakukan pembinaan bagi sekolah-sekolah untuk mengantisipasi kemungkinan keracunan dalam praktik makan bergizi gratis,” ujar Endang, baru-baru ini.

Program ini, kata dia, diterapkan di SD melalui program bernama ‘Detektif Pangan’. Dalam program ini siswa dibimbing guru untuk menguji sampel makanan matang.

“Dengan didampingi guru, mereka bisa mengetes apakah makanan matan tersebut apakah mengandung pestisida, boraks, formalin atau pewarna berbahaya seperti rhodamin,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang Abdul Hakam mengungkap, dari 55 dapur SPPG yang beroperasi di Kota Semarang, hanya tiga yang lolos standar Laik Higienis Sanitasi (LSHS).

“Yang punya SLHS baru tiga (SPPG) di Semarang,” ujarnya, baru-baru ini.

Hakam menekankan pentingnya sertifikasi tersebut bagi semua SPPG agar program makan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah aman dan terjamin untuk dikonsumsi.

Jurnalis: *Red
Editor: Tia

Exit mobile version