Sepi Pengunjung, Dewan Usul Pasar Johar-Kota Lama Semarang Diintegrasikan

Semarang 12

Suasana aktivitas di Pasar Johar Semarang yang tampak sepi dari pengunjung. (Lingkar Network/Beritajateng.id)

SEMARANG, Beritajateng.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menyoroti sepinya aktivitas di Pasar Johar. Bangunan bersejarah di pasar itu dinilai kurang optimal dalam pemanfaatannya, sehingga sepi dari pengunjung. 

Sebagai solusi, Komisi B DPRD Kota Semarang mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk melakukan terobosan. Salah satunya dengan mengintegrasikan Pasar Johar dengan Kawasan Kota Lama sebagai bagian dari destinasi wisata terpadu.

Upaya ini diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan dan menghidupkan kembali geliat ekonomi di pasar tersebut.

Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Widodo menyebutkan, konsep integrasi Pasar Johar dan Kota Lama dapat menjadikan pasar sebagai bagian dari paket wisata belanja dan sejarah. Konsep ini mirip seperti yang diterapkan di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.

“Kita sudah berdiskusi dengan dinas terkait dan pengelola Kota Lama. Mereka bisa mencontoh konsep Beringharjo, menggabungkan wisata sejarah dengan belanja,” ujar politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, Senin, 22 September 2025.

Dalam hal ini, ia mengatakan Pemkot perlu menyiapkan jalur konektivitas antar kawasa  yang tidak hanya fungsional tetapi juga menarik secara visual. Ia juga menilai perlu adanya penyesuaian dari sisi produk yang dijual pedagang agar sesuai dengan kebutuhan wisatawan.

“Pedagang bisa mulai menonjolkan produk-produk kerajinan, oleh-oleh, dan barang khas lokal lainnya agar lebih menarik bagi wisatawan,” tutupnya.

Senada, Anggota Komisi B dari Fraksi Partai Golkar Mararas Apuwara turut mendorong ide tersebut. Menurutnya rencana integrasi ini sebenarnya sudah menjadi bahan kajian dan penelitian oleh pihak terkait. Bahkan para pedagang dan pengelola pasar juga pernah menyampaikan usulan serupa.

“Kita tunggu hasil kajiannya. Semoga bisa menjadi solusi konkrit untuk menghidupkan kembali Pasar Johar,” imbuhnya.

Meski pengelolaan Pasar Johar dinilai sudah cukup baik, namun Mararas menilai perlu strategi khusus untuk menarik perhatian pengunjung, termasuk meningkatkan citra pasar agar lebih menarik di mata masyarakat.

“Pasar Johar ini butuh pendekatan khusus. Pemkot harus fokus pada strategi yang bisa menarik minat pembeli agar pedagang bisa lebih berkembang,” katanya.

Keterlibatan berbagai pihak seperti pemerintah, pedagang, dan komunitas, kata dia, sangat penting dalam memajukan pasar. Ia mendorong agar ada event-event kreatif yang melibatkan komunitas lokal, sehingga pasar tidak hanya menjadi tempat belanja, tetapi juga ruang interaksi sosial dan budaya.

“Sebagai kawasan heritage, Johar butuh event yang rutin dan kolaboratif, didukung juga dengan keragaman produk yang dijual. Ini akan mendorong aktivitas ekonomi yang lebih hidup,” jelasnya. 

Jurnalis: *Red
Editor: Tia

Exit mobile version