SEMARANG, Beritajateng.id – Warga Rusunawa Karangroto Baru mengeluhkan kurangnya fasilitas di tempat mereka. Diantaranya dari tidak adanya ruang gerak dan bermain hingga sarana pendidikan untuk anak-anak.
Selain itu, warga juga mengeluh perihal pembayaran listrik dan tanah di area rusun yang rawan tergenang air saat hujan.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menerima keluhan tersebut saat melakukan kunjungan ke Rusunawa Karangroto di RW 12, Genuk, pada Rabu, 8 Oktober 2025.
“Ya, melihat dari dekat saja. Sambil menyemangati teman-teman dinas ini, supaya tambah semangat memperhatikan warganya terutama rusun,” katanya.
Agustina menegaskan bahwa permasalahan yang dialami warga rusunawa bukan hanya menjadi perhatian dan tanggung jawab Dinas Permukiman (Disperkim) tetapi juga dinas-dinas lain.
“Ini tidak hanya urusannya Perkim. Ada DLH, ada DPU, ada dinsos yang kita minta untuk bareng-bareng. Supaya kita temukan di lapangan sudah langsung kita selesaikan. Nanti kita lihat apa yang bisa kita lakukan,” jelasnya.
Pihaknya menjelaskan, kendala utama dalam proses perbaikan adalah keterbatasan dana pemeliharaan. Dari 12 wilayah sebaran rusun terdapat 48 bangunan dengan 2.832 unit yang diberikan anggaran pemeliharaan sebesar Rp1 M rupiah.
Padahal total kerusakan yang telah direkap saat ini sudah mencapai Rp7,2 M rupiah. Sementara itu pendapatan dari retribusi rusunawa hanya Rp4,9M setiap tahunnya.
Diketahui, pihak pengelola Rusunawa juga melaporkan bahwa bangunan Rusunawa Karangroto Lama telah yang berdiri sejak tahun 1996 ini sudah banyak mengalami kerusakan. Bangunan dengan total 104 unit ini terdiri dari dua lantai yang masing-masing ada 52 unit.
Dwi, salah satu warga yang sudah tinggal 13 tahun di rusunawa mengatakan, kerusakan yang dilaporkan antara lain kusen-kusen, atap platform keropos, dan masalah banjir di lantai bawah saat hujan lebat karena posisi tanah lebih rendah dari jalan.
Selain itu, menurutnya saluran air di depan rusunawa sudah tinggi. Warga lantai bawah pun meminta agar lantai mereka dapat ditinggikan.
“Ya katanya kemarin mau ada renovasi pintu kamar mandi. Kan enggak ada (pintunya), cuman ini berhenti dulu gitu. Segera mungkin bertahaplah,” ujarnya.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia